Logo Taninews.com - media informasi dan hobi pertanian

Tips menyambung singkong karet dengan singkong konsumsi

 Admin Satu  Penulis   Karawang   22/11/2022  diubah:12/07/2023 at 13:02     Tutorial   

Ubi kayu/ketela pohon/singkong (Manihot Esculenta) merupakan makanan sumber karbohidrat yang mudah dibudidayakan. Singkong ditanam untuk diambil umbinya maupun daunnya. Umbinya bisa dikonsumsi dengan direbus digoreng, atau dijadikan makanan tradisional seperti gethuk, kue pelangi, dan tiwul. Sementara daunnya sebagai sayuran.

Saat ini singkong masih dianggap makanan sampingan, tapi dulu singkong pernah menjadi makanan penyelamat saat krisis. Di desa, singkong biasanya menjadi cadangan makanan saat paceklik: masa menunggu panen tiba. Saat ini, kondisi dunia sedang normal sehingga orang mengonsumsi beras seperti biasa. Tapi di masa depan kondisi tidak bisa diprediksi, misalnya ada perang, bencana alam, kekeringan, sehingga produksi padi berkurang. Singkong salah satu makanan yang bisa menjadi penyelamat.

Menanam singkong untuk diambil umbinya membutuhkan jenis singkong yang mempunyai umbi besar. Saat ini ada beberapa varietas unggul sinkgong yang dilepas oleh Balai Penelitian Kacang dan Umbi (Balitkabi), ada yang untuk konsumsi, ada yang untuk industri. Misalnya varietas Adira 1, Adira 4, Malang 1, Darul Hidayah, dll. Atau varietas lokal Kalimantan, singkong gajah.

10 Varietas Ubi Kayu unggul di Indonesia

Ada teknologi agar umbi singkong berlipat besar dan jumlahnya, dengan grafting/sambung/okulasi. Selama ini sudah dikenal metode penyambungan tanaman singkong dengan singkong karet sebagai batang atas dan singkong konsumsi sebagai batang bawah, namanya sistem Mukibat.

Tujuan menyambung tanaman singkong adalah untuk mendapatkan sifat baik dari tanaman singkong yang disambung. Misalnya, tanaman singkong bagian bawah di pilih yang umbinya enak, sementara batang atas dipilih singkong karet yang daunnya lebih lebar dan lebat. Hasil penyambungan singkong karet dan singkong konsumsi ini akan menghasilkan singkong yang umbinya enak dan hasilnya lebih banyak karena daunnya lebih lebat. Daun singkong yang lebat akan lebih banyak menangkap sinar matahari sebagai energi fotosintesis untuk mendapatkan cadangan makanan bagi singkong yang disimpan di umbinya.

Teknologi penyambungan singkong karet sebagai batang atas dengan batang bawah singkong produksi ini dikenalkan oleh petani bernama Mukibat.

Dikutip dari agropedia, Mukibat adalah seorang petani sederhana dari Kediri yang menemukan sistem penanaman singkong yang revolusioner pada tahun 1950. Mukibat berhasil menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Hasilnya pun ternyata luar biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya.

Produktivitas singkong biasa saat ini mencapai 30-40ton/ha. Dengan disambung singkong karet sebagai batang atas produktivitas bisa mencapai 100ton/ha.

Ada beberapa cara menyambung singkong karet dengan singkong konsumsi yang umumnya dilakukan petani.

  1. Menyambung batang singkong konsumsi dengan tunas singkong karet
  2. Menyambung batang singkong konsumsi dengan pucuk singkong karet
  3. Menyambung batang singkong konsumsi dengan batang singkong karet

Ketiga cara tersebut bisa menghasilkan tanaman “baru”, singkong konsumsi dengan daun singkong karet. Dari segi keamanan terhadap patah dahan, penempelan mata tunas adalah yang paling aman dari dahan patah, berikutnya disambung dengan pucuk singkong karet. Cara terakhir paling rawan terhadap patahnya sambungan karena dua batang dewasa disambung.

Tips sambung singkong

  1. Gunakan metode nomor 1 atau 2.
  2. Gunakan mata tunas ketiga dari ujung batang atas dari batang bawah
  3. Untuk metode sambung pucuk, gunakan entres dari pucuk singkong karet berukuran kecil, panjangnya sekitar 3 mata tunas
  4. Panjang batang bawah yang sekitar 1m, agar bisa ditanam beberapa kali
  5. Setelah tanaman pertama dipanen, batang bisa ditanam kembali sampai 4 kali

Singkong hasil penyambungan mempunyai keunggulan produksi yang lebih banyak karena daun singkong karet lebih lebat. Namun yang harus dperhatikan adalah kandungan HCN (asam sianida) yang beracun yang lebih tinggi dalam singkong karet. Dengan disambung dengan singkong karet, maka kadar HCN dalam umbi akan meningkat sehingga singkong tidak boleh dikonsumsi langsung tapi harus diolah dulu, misalnya direndam, dibuat gaplek, atau dibuat menjadi tepung mocaf (modified cassava flour).

Jadi, singkong konsumsi hasil sambung dengan singkong karet cocok untuk kebutuhan industri, sementara untuk dikonsumsi harus diolah dulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profile

foto user
Admin Satu
 Penulis   Karawang

Ini adalah administrator satu. Bertanggungjawab menangani pengaturan website seperti mengunggah artikel, memperbaiki tampilan, menambah fungsi, mengubah role anggota, dll.

Lihat Profil
Belum menjadi anggota?
Daftar di sini

Tulisan dari Admin Satu


Terkait

Budi Daya Padi Jajar Legowo Super
 Muhammad Nur  Penyuluh Pertanian   Sentani,Jayapura,Papua

Budi Daya Padi Jajar Legowo Super


  16/08/2023   Teknologi,Tips dan Trik 
Kemangi sebagai pengusir hama
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Kemangi sebagai pengusir hama


  22/07/2022   Tutorial 
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Membasmi hama kutu putih – kutu kebul pada tanaman


  8/03/2022   Tutorial 
Tanaman yang bisa dilakukan stone grafting/sambung dini
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Tanaman yang bisa dilakukan stone grafting/sambung dini


  15/03/2023   Tutorial