Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengkampanyekan singkong di forum pangan dunia negara-negara G20. Dalam kesempatan tersebut Prabowo memamerkan pemanfaatan singkong di Indonesia beserta produk olahannnya yang bisa menjadi pengganti gandum/terigu.
“Kita sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini singkong,” ujar Prabowo di Global Food Security Forum di Nusa Dua Bali, Minggu (13/11).
Singkong memang sumber pangan potensial masa depan. Singkong hasil panennya besar, kandungan karbohidrat hampir sama dengan nasi/beras. Selain itu, singkong bisa dibuat menjadi tepung mocaf (modified cassava flour) yang bisa menjadi bahan untuk membuat mie dan aneka kue.
Indeks glikemik singkong ang lebih rendah dari nasi bisa menjadi pilihan yang bagus untuk gaya hidup lebih sehat. Dari kandungan gizinya, singkong bsia menjadi kandidat pengganti nasi. Dari kegunaannya, singkong dalam bentuk tepung bisa menjadi kandidat pengganti terigu untuk bahan mie dan kue.
Untuk hasil, produktivitas tanaman singkong varietas unggul bisa mencapai 30-40ton/ha, bahkan varietas singkong Darul Hidayah bisa menghasilkan 100ton/ha. Ini lebih tinggi dari produktivitas padi yang hanya mencapai sekitar 10ton/ha.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan singkong bisa menjadi tanaman penyelamat di saat ancaman krisis pangan melanda, terutama pada negara-negara yang bergantung pada gandum.
“Menurut saya, singkong akan menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia sendiri pun telah memproduksi singkong sebagai substitusi dari gandum untuk kebutuhan bahan baku roti, pasta, hingga mi instan,” ujarnya.
Saat terjadi krisis perang Rusia – Ukraina banyak negara terdampak, salah satunya pasokan gandum juga tergangu. Indonesia sebagai produsen mie instant besar dunia termasuk yang terdampak krisis tersebut. Penggunaan bahan pengganti gandum sangat penting diupayakan. Singkong terbukti bisa menjadi bahan pembuat mie dan kue.
Prabowo termasuk yang mendapatkan tugas dalam program food estate dari presiden Jokowi. Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Kuncinya adalah ketahanan pangan. Saat ini, beberapa kawasan seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua, dijadikan lokasi food estate.
Tak heran kalau Prabowo mengkampanyekannya, singkong menjadi komoditas utama yang dikembangkan dalam program food estate Kementerian Pertahanan. Ini pilihan yang tepat, singkong bisa diolah menjadi beragam olahan pangan, mulai dari tepung mocaf, mie, aneka makanan tradisional, hingga sumber energi seperti etanol. Singkong berpeluang menggantikan nasi dan terigu.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pernah menyampaikan mengenai keterlibatan Prabowo dalam proyek ini. Dia menjelaskan, strategi perang menjadi alasan Prabowo diikutsertakan dalam proyek ini. Menurutnya pangan merupakan bagian dari pertahanan sebuah wilayah.
“Bagaimana sebuah wilayah, pulau-pulau besar itu mampu mandiri dalam mempertahankan pulau itu, konsepnya seperti itu. Maka kita mengenal namanya kompartemenisasi, jadi masing-masing wilayah, pulau-pulau besar itu mampu menghadapi serangan apabila ada invasi dari luar,” terangnya seperti dikutip detik.com.
Jadi, jangan ragu mengembangkan singkong. Tanaman singkong membutuhkan perawatan yang lebih mudah, lebih tahan terhadap kekeringan, hasil panen lebih besar, dan lebih bisa tumbuh di tanah yang miskin hara. Ayo tanam singkong.
