Logo Taninews.com - media informasi dan hobi pertanian

Potensi agrowisata untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia

 Admin Satu  Penulis   Karawang   26/12/2022  diubah:9/08/2023 at 13:59     Berita   

Potensi agrowisata untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia
Agrowisata Tamansuruh. Banyuwangi. Foto: indonesia.travel

Di Indonesia banyak lahan pertanian dengan berbagai tanaman, ada yang di dataran tinggi, ada yang di dataran rendah menjadikan keanekaragaman pertanian. Ada jenis tanaman pertanian yang khas daerah tertentu. Sebagai negara tropis, tanaman pertanian Indonesia adalah khas daerah tropis, jadi ada yang tidak bisa tumbuh di bumi bagian utara yang mempunyai musim dingin. Ini bisa menjadi modal untuk membuka usaha agrowisata, bagi wisatawan domestik bisa, bagi wisatawan mancanegara bisa.

Apa itu agrowisata? Sederhanya adalah wisata yang menggabungkan rekreasi yang biasanya tentang keindahan alam dengan usaha pertanian.

Menurut Nurisjah, 2001, pengertian agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh produk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. Km.47/PW.004/MPPT-89 dan No. 204/Kpts/HK.050/4/1989, pengertian Agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro/pertanian sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.

Agrowisata juga menjadi perhatian pemerintah sebagai salahsatu upaya menarik wisatawan. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Hari Santosa Sungkari, mengatakan agrowisata punya potensi yang besar bagi pariwisata Indonesia.

“Ini kan, ada segmen wisatawan, segmen turis yang spesialnya minat khusus, nah itu target pasarnya. Misalnya itu macam-macam ada yang mendaki gunung, ada yang suka agrowisata,” kata Hari, seperti dikutip kumparan.com (2/12/20).

Hari menjelaskan banyaknya lahan pertanian dan perkebunan membuat Indonesia memilih peluang besar dalam hal pengembangan agrowisata.

Yang bisa ditawarkan agrowisata

  1. Komoditas khas
  2. Budaya pertanian yang khas
  3. Obyek agrowisata itu sendiri

Hal yang penting adalah menyediakan komoditas pertanian khas setempat yang disukai wisatawan. Ini perlu menyesuaikan dengan kondisi iklim dan tanah setempat.

Misalnya, lahan pertanian yang cocok ditanami mangga, bisa memanfaatkan lahannya untuk agrowisata mangga. Begitu juga yang cocok dengan komoditas yang lain seperti jambu air, jambu kristal, belimbing, anggur, apel, durian, salak, melon, buah naga, dan semangka. Komoditas sayur mayur seperti brokoli, kembang kol, selada, kangkung, sawi, tomat dll. Atau komoditas tanaman hias dan bunga, seperti bunga mawar, anggrek, sedap malam, bougenvile, dll.

Di Indonesia ada daerah-daerah yang cocok untuk komoditas tertentu, misalnya mangga Indramayu; teh, strawberry di Lembang; Salak Pondok di Sleman, DIY; Jambu kristal dan tambak udang di Purworejo selatan dan Kebumen selatan; Jambu air di Demak; Apel di Batu, Malang; dll.

Budidaya pertanian yang khas juga bisa ditawarkan sebagai daya tarik pariwisata. Misalnya di Bali ada ada sawah yang bertingkat/terasering, bertani dengan hidroponik, bertani tanaman hias, bertani di dataran tinggi, dll.

Salah satu stategi Agrowisata adalah menjual pengalaman. Orang kota yang tidak pernah merasakan bagaiman menanam padi, membajak sawah, bisa diberi wisata menanam padi. Siswa-siswa SD juga bisa diberi paket pengalaman mengenal pertanian, dari pembibitan, penanaman, perawatan, sampai pemanenan.

Pengalaman juga bisa ditawarkan misalnya ke orang dari daerah yang daerahnya tidak cocok ditanami mangga, maka akan senang mendapatan pengalaman memetik mangga langsung dari pohon. Selama ini sudah banyak yang menawarkan wisata memetik di kebun misalnya strawberry, apel, jambu kristal, anggur, melon, atau sayuran hidroponik.

Bagi penggemar kopi, akan senan mendapatkan pengalaman merasakan aroma dan rasa kopi daerah tertentu, apalag dengan pengalaman memetik dari kebun dan mengolahnya sendiri. Ini contoh komoditas khusus yang ditujukan untuk komunitas penggemar tertentu.

Orang dari dareah pantai yang panas ingin merasakan daerah pegunungan yang lebih sejuk, atau orang dari daerah pegunungan ingin melihat laut.

Dari melihat obyek wisata berupa pegunungan atau pantai, bisa ditambahkan pengalaman wisata pertaniannya dengan kekhasan tempat. Itulah salah satu peluang menawarkan pengalaman wisata.

Contoh agrowisata di Indonesia

  • Agrowisata Taman Suruh, Banyuwangi
  • Agrowisata Kopeng Gunungsari, Semarang
  • Agrwosata Teh Rancabali, Bandung
  • Agrowisata Bhumi Merapi, Yogyakarta
  • Agrowisata Sondokoro Karanganyar, Solo
  • Kusuma Agrowisata Batu, Malang

Itu contoh agrowisata yang sudah besar. Untuk merintis tentu harus mulai dari yang kecil, membutuhkan waktu untuk dikenal, dan dana yang tidak sedikit. Untuk tingkat desa, pemerintah desa bisa menjadi inisiator program menggunakan dana desa. Bisa satu desa atau bekerjasama dengan beberapa desa.

Perencanaan bisa dimulai dengan penentuan komoditas, area lahan, dan ppsarana pendukung. Untuk satu desa bisa membentuk kelompok tani bagi petani yang lahannya berdekatan yang cocok untuk ditanami tanaman yang sudah ditentukan.

Tantangan agrowisata

Sektor pertanian dan wisata mempunyai SDM yang dididik dalam jalur yang berbeda, ini membutuhkan tantangan untuk menyatukannya. Untuk membangun agrowisata, membutuhkan SDM pariwisata yang paham pertanian, atau SDM pertanian yang paham wisata.

Usaha yang bisa dilakukan bisa melakukan pelatihan bagi para SDM desa yang akan membangun agrowsiata dengan materi-materi manajemen wisata, promosi, strategi menangani pengunjung, pembukuan, dll. Untuk tingkat desa pengadaan SDM khusus wisata bisa menjadi hal yang susah dan mahal, dalam masa perintisan, lebih mudah dan murah memberikan pelatihan pariwisita.

Pengembangan desa wisata pertanian berdampak positif bagi sektor pertanian dan masyarakatnya, sejalan dengan hal tersebut, diperlukan peningkatan SDM perdesaan agar peran serta masyarakat lebih besar dalam pengelolaan (Maharani& Budiarti 2010; Muzha et al. 2013).

Membangun agrowisata bisa menggunakan dana desa

Keberadaan dana desa bisa digunakan untuk usaha desa yang berkelanjutan. Tentu ini membutuhkan perencanaan dan manajemen yang sehat, jangan sampai dana habis program berhenti.

Salah satu contoh sukses penggunaan dana desa untuk wisata adalah wisata Umbul Ponggok di Klaten. Memandaatkan sumber mata air, mereka menjadikannya kolam renang dengan spot foto bawah air. Umbul Ponggok menjadi sangat terkenal sehingga kini memunculkan usaha-usaha serupa di sekitarnya, baik wisaa umbul, sungai, agrowsiata, maupun kuliner. Ini salah satu pemanfaaatam dana desa yang menimbulkan multiplier effect, yang akhirnya menggerakkan ekonomi di sekitarnya dan menambah pendapatan warganya.

Dana desa yang berhasil dikembangkan dimanfaatkan lagi untuk mengembangkan usaha, kesejahteraan pengelola, dan sebagian untuk khas desa. dengan cara ini, dana desa tidak hanya dihabiskan untuk proyek sekali jadi, tapi bisa menjadi dana yang berkesinambungan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Pemasaran agrowisata

Untuk mengenalkan usaha agrowisata sekarang sangat mudah, bisa memanfatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, WA, maupun Youtube. Itu semua bisa dimanfaatkan secara gratis. Untuk pemasaran yang lebih efektif, bisa menggunakan iklan layanan di media sosial agar muncul ke target yang diinginkan.

Dampak negatif agrowisata

Semua pasti ada dampak positif dan negatifnya. Selain bisa meningkatkan kesejahteraan petani, fenomena agrowisata juga bisa menggangu pola tanam para petani. Dengan konsep melayani wisata, maka para petani menjadi tidak fokus melayani konsumen tapi lebih ke wisatawan. Jadi, kalau awalnya merencanakan untuk panen di bulan tertentu karena misalnya bertepatan dengan hari besar, kini berubah menjadi merencanakan panen ketika waktu liburan, waktu banyak wisatawan.

Kunjungan wisatawan yang membludak juga bisa menyebabkan tertundanya jadwal tanam petani, rusaknya tanaman, atau turunnya produktivitas tanaman. Petani disibukkan urusan melayani wisatawan, sehingga porsi merawat tanaman menajadi berkurang.

Untuk menghindari hal ini perlu manajemen yang baik, misalnya bagaimana mengatur jumlah kunjungan, waktu tanam, menyiapkan SDM, dll. Inilah perlunya pelatihan.

Lahan pertanian di Indonesia luas, komoditas pertanian yang beraneka ragam, keragaman geografi dan budaya bisa menjadi modla bagi pengembangan agrowsiata di Indonesia. Ini merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan diversifikasi usaha selain pertanian juga wisata. Dukungan pemrintah perlu untuk mengembangkan agrowisata. Selain itu, desa juga harus menyiapkan SDM yang siap dilatih untuk mengembangkan desa wisata/agro wisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profile

foto user
Admin Satu
 Penulis   Karawang

Ini adalah administrator satu. Bertanggungjawab menangani pengaturan website seperti mengunggah artikel, memperbaiki tampilan, menambah fungsi, mengubah role anggota, dll.

Lihat Profil
Belum menjadi anggota?
Daftar di sini

Tulisan dari Admin Satu


Terkait

Tradisi Wiwitan sebelum panen padi
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Tradisi Wiwitan sebelum panen padi


  7/03/2022   Ragam 
Pertanian di Israel, lahan tandus tapi menghasilkan
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Pertanian di Israel, lahan tandus tapi menghasilkan


  13/11/2022   Berita