Umbi ubi jalar merupakan makanan alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi. Umbi ubi jalar biasa dikonsumsi dengan dikukus, dibakar, dipanggang, digoreng, dibuat gethuk, atau sebagai campuran kolak. Selain itu ubi jalar bisa digunakan sebagai bahan pembuat roti, makanan ringan, kripik, es krim, dan bubur bayi maupun untuk kebutuhan industri. Sementara daun ubi jalar bisa dimanfaatkan sebagai sayuran dan pakan ternak.
Sebagai makanan konsumsi, ubi jalar juga mempunya kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain kalium, beta karoten. Ubi jalar mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam 100 gram ubi jalar rebus matang terkandung beberapa nutrisi berikut:
- Air: 80,1 gram
- Kalori: 76 kilo kalori
- Protein: 1,37 gram
- Lemak: 0,14 gram
- Karbohidrat: 17,7 gram
- Serat: 2,5 gram
- Gula: 5,74 gram
- Kalsium: 27 miligram
- Sodium: 27 miligram
- Zat besi: 0,72 gram
- Magnesium: 18 miligram
- Fosfor: 32 miligram
- Kalium: 230 miligram
- Vitamin C: 12,8 miligram
- Vitamin A: 14187 IU
- Kolin: 10,8 miligram
- Beta karoten: 9.440 mikrogram
Ada dua varietas ubi jalar unggul yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI), Balitbang Kementerian Pertanian RI, yaitu Ubi Jalar variets Pating 1 dan Pating 2. Keunggulan dari varietas ubi jalar ini adalah kadar pati atau tepung yang tinggi. Ini sesuai dengan kriteria ubi jalar yang disukai oleh konsumen adalah yang memiliki kadar pati tinggi karena bisa digunakan sebagai bahan pokok sumber pangan dan industri.
Ini adalah pencapaian yang bagus. Dalam kurun waktu yang cukup panjang Indonesia belum memiliki varietas ubi jalar yang memiliki kadar pati tinggi selain varietas Shiroyutaka yang merupakan varietas introduksi dari Jepang yang kemudian dirilis di Indonesia. Dengan dilepasnya varietas unggul baru ubi jalar Pating 1 dan Pating 2, itu berarti Indonesia yang selama ini belum memiliki varietas ubi jalar dengan kadar pati tinggi sudah tercapai. (balitkabi.litbang.pertanian.go.id)
Kandungan nutrisi dan karakter agronomi ubi jalar Varietas Pating 1 dan Pating 2 pada uji adaptasi.
Kandungan nutrisi dan karakter agronomi ubi jalar Varietas Pating 1 dan Pating 2 pada uji adaptasi. | ||||||||
Varietas ubi jalar | Kadar air (%) | Bahan kering (%) | Abu (%) bk* | Pati (%) bk* | Produksi pati (t/ha) | Gula reduksi (%) | Amilosa (%) bk* | Warna daging umbi |
Pating 1 | 63,53 | 36,88 | 2,45 | 68,09 | 6,68 | 2,44 | 30,13 | Putih |
Pating 2 | 64,60 | 35,65 | 2,67 | 65,91 | 6,70 | 3,24 | 29,21 | Kuning |
Cangkuang | 67,83 | 32,41 | 3,08 | 62,82 | 5,11 | 2,82 | 30,08 | Kuning |
Shiroyutaka | 66,89 | 35,67 | 2,57 | 64,83 | 5,21 | 2,90 | 31,32 | Putih |
bk* : basis kering |
Berdasarkan riset yang dilakukan Institut Pertanian Bogor, ubi jalar merah yang berasal dari Papua mengandung senyawa beta karotena yang mampu menurunkan infeksi HIV/AIDS. Sehingga diusulkan menjadi diet utama penderita HIV/AIDS bersama bahan lain.
Dibandingkan dengan bahan makanan pokok lain, ubi jalar biasa memiliki kandungan senyawa pembentuk vitamin A tertinggi, yaitu mencapai 14187 IU per 100 gram porsi, atau mencapai 89% kebutuhan harian. Beta karotena termasuk salah satu senyawa pembentuk vitamin A. (wikipedia).
Ubi jalar sangat prospek sebagai bahan makanan masa depan, Ayo para petani mulai menaman ubi jalar sebagai tanaman unggulan. Jadi, pilih bibit unggul. Kalau belum punya bibit yang banyak, beli umbinya dan buat bibitnya. Ini ada tutorial cara membuat bibit ubi jalar.
Sumber: website BALITKABI