Daun mangkokan Polyscias scutellaria merupakan tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai pagar pembatas pekarangan. Selain sebagai tanaman pembatas, daun mangkokan juga bisa digunakan sebagan sayuran, dan sebagai obat herbal. Daunnya bulat mirip mangkok, hijau, batangnya beruas-ruas memang cocok menjadi tanaman penghijau pekarangan, sehingga ada yang memanfaatkan sebagai tanaman hias dalam pot dan dijadikan bonsai mangkokan.
Klasifikasi tanaman mangkokan
Mangkokan merupakan tanaman dari genus polyscias, tanaman ini berkerabat dengan daun berlangkas (polyscias fruticosa), dan daun cakla-cikli/cikra-cikri (polyscias filicifolia). Ketiga tanaman ini juga sering dijadikan tanaman pagar batas pekarangan dan sayuran.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom | Plantae |
Sub Kingdom | Tracheobionta |
Super Divisi | Spermathophyta |
Kelas | Magnoliphyta |
Sub kelas | Asteridae |
Ordo | Apiales |
Famili | Araliaceae |
Genus | Polyscias |
Spesies | Polyscias Scutellaria, Nothopanax scutellarium |
Di beberapa daerah di Nusantara, daun mangkokan disebut dengan beragam nama seperti mamanukan (Sunda), Godong mangkokan, Cowekan (Jawa), Daun Mangkok (Manado), mangko-mangko (Makassar), Daun koin, daun papeda, daun mangkok, mamangkokan (Melayu). Di luar negeri tanaman ini disebut dengan The Shield aralia, aralia perisai, atau plum aralia.
Tanaman mangkokan bisa mencapai tinggi 3 meter, arah dahan/cabang cenderung ke atas tidak ke samping, sehingga terkesan jangkung. Pohon yang sudah tua mempunyai tekstur kulit yang berkeriput sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bonsai mangkokan.
Daun mangkokan biasa dikonsumsi sebagai campuran sayur seperti oblok-oblok/kaprok (sayur dengan pautan kelapa), lodeh, atau dioseng. Selain itu bisa juga digunakan sebagai ramuan herbal dengan cara ditumbuk dan dioleskan ke tubuh yang mengalami sakit/gangguan.
Mangkokan termasuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Dikutip dari buku berjudul 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, karya Drs. H. Arief Hariana, daun mangkokan mengandung banyak zat bermafaat untuk menjaga kesehatan maupun pengobatan. Kandungan daun mangkokan terdiri dari vitamin A, C, dan B. Selain itu daun mangkokan juga mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, lemak, kalsium, fosfor, dan besi.
Sementara menurut Dalimartha,1999, daun mangkokan mengandung kalsium oksalat, peroksidase, amygalin, fosfor, besi, lemak, protein, vitamin A, B1, C, saponin, tanin, dan flavonoid. Jenis flavonoid yang terkandung didalam daun mangkokan adalah flavonol seperti kuersetin, kaemferol, mirisetin dan flavon seperti luteolin dan apigenin.
Catatan:
ada kandungan kalsium oksalat, sebaiknya sebelum mengkonsumsi daun mangkokan direbus dan ditiriskan dulu untuk mengurangi kadar oksalat.
Bagian tanaman yang biasa digunakan adalah akar dan daun. Daun mangkokan memiliki efek farmakologis antiinflamansi, peluruh seni, dan antirontok rambut.
Berikut beberapa manfaat daun mangkokan
1. Melancarkan ASI
Daun mangkokan sangat baik dikonsumsi bagi ibu yang baru melahirkan dan menyusui bayi. Daun mangkokan berkhasiat melancarkan produksi ASI. Cara mengonsumsi daun mangkokan bisa dengan dimasak sebagai campuran tempe, lodeh, atau oblok-oblok. Selain itu, bisa dimemarkan dan dicampur parutan kunyit serta minyak kelapa. Tempelkan campuran tersebut secara menyeluruh di atas payudara, ini akan melancarkan darah dan mengobtai bengkak payudara, terutama untuk ibu yang baru pertama kali menyusui.
2. Mengatasi anemia
Daun mangkokan mampu mengatasi anemia, dan memulihkan keluhan-keluhannya. Anemia bisa menurunkan kualitas hidup, keluhan sakit kepala, lesu, lelah, letih, lunglai, dan tak bersemangat.
3. Mengatasi rambut rontok
Daun mangkokan bisa menjadi ramuan herbal untuk mengatasi rambut rontok. Ini lebih aman dari obat kimia karena dari terbuat dari bahan alami. Cara menggunakan daun mangkokan untuk mengatasi rambut rontok, potong 5 lembar daun mangkokan, tambahkan miyak kelapa, lalu remas-remas semua bahan sampai menyatu dan ambil airnya. Kemudian gunakan untuk memijat area kulit kepala yang mengalami kerontokan rambut.
4. Mengurangi bau keringat
Untuk menghilangkan bau keringat yang tidak sedap, rebus 13 gram daun mangkokan segar dengan tiga gelas air, rebus sampai menyisahkan dua gelas air. Minum air rebusan daun mangkokan dua kali sehari masing-masing satu gelas
5. Menyembuhkan luka
Daun mangkokan bisa untuk mengobati luka. Daun mangkokan mempunyai khasiat antiinflamasi/ani peradangan dan antibacteria. Ini tentu penting dalam proses penyembuhan luka dengan cara mematikan bakteri atau mikroorganisme penyebab infeksi. Caranya cukup tumbuk daun mangkokan sampai halus lalu bubuhkan di atas kulit yang terluka. Lakukan tiga kali sehari sampai luka mengering.
Penelitian ekstrak daun mangkokan sebagai larvasida nyamuk
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ifa Ahdiyah dan Kristanti Indah Purwani dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi sepuluh November Surabaya (ITS) menunjukkan ekstrak daun mangkokan bisa menjadi larvasida/pembunuh larva nyamuk (Culek sp). Dari hasil penelitian tersebut, konsentrasi yang mampu membunuh 50% larva nyamuk adalah 1.338%. Semakin tinggi konsentrasi, semakin tinggi prosentase larva nyamuk yang mati.
Menurut penelitian tersebut bahwa ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) dengan konsentrasi sebesar 1,338% berpotensi sebagai larvasida nabati karena dapat membasmi 50% populasi larva uji. Menurut WHO, konsentrasi larvasida dianggap efektif apabila dapat menyebabkan kematian larva uji antara 10-95% yang nantinya digunakan untuk mencari lethal consentration. Sumber ejournal ITS – Ifa Ahdiyah dan Kristanti Indah Purwani
Daun mangkokan sangat banyak manfaatnya, bisa untuk tanaman hias memperindah pemandangan, sebagai suplai oksigen, dan berguna sebagai obat herbal dan membantu menjaga kesehatan. Ayo tanami lahan di pekarangan kita dengan tanaman mangkokan: indah, bermanfaat.