Ciplukan atau ceplukan (Physalis Sp) merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di pesawahan, pinggir parit, maupun di semak-semak. Buah ini banyak dipetik oleh anak kecil dan mereka yang bekerja di sawah karena rasa buahnya yang enak, kecut mirip tomat tapi manis. Kalau masih muda, buah ciplukan terasa pahit, tapi kalau sudha matang manis kecut seperti tomat cherry. Selain diambil buahnya, daun, batang dna akar ciplukan teryata bisa dimanfaatkan untuk kesehatan.
Di beberapa daerah di Indonesia Ciplukan disebut dengan Ceplukan, Cimplukan (Jawa); Cecenet (Sunda); Yor-yoran (Madura); Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali); Dedes (Sasak); dan Leletokan (Minahasa). Sementara dalam bahasa ingrris disebut Morel berry, gooseberry, dan golden berry.
Ada tiga spesies ciplukan yang biasanya ditemukan di Indonesia yaitu Physalis Angulata, Physalis Peruviana, dan Physalis Minima.
Klasifikasi Tanaman Ciplukan
| Kingdom | Plantae |
| Divisi | Spermatophyta |
| Sub Divisi | Angiospermae |
| Kelas | Dicotyledonnae |
| Ordo | Solanales |
| Famili | Solanaceae |
| Marga | Physalis |
| Spesies | 1. Physalis angulata L., 2. Physalis peruviana, dan 3. Physalis Minima |
Ciplukan banyak tumbuh sebagai gulma di sawah-sawah di pulau Jawa. Para petani biasanya membuang tanaman ini karena dianggap rumput pengganggu. Kemampuan perkembangbiakan yang tinggi membuat ciplukan sering ditemui di pesawahan. Biasanya, buah yang sudah matang dan tidak dipetik akan jatuh dan terpendam tanah. Biji dari ciplukan yang tertimbun ini kalau kondisi tanah menjadi lembab akan tumbuh menjadi tumbuhan ciplukan. Itulah mengapa tumbuhan ini hampir selalu ada di sela-sela tanaman di sawah.
Oleh petani Ciplukan sering dianggap sebagai tanaman penggangu dan dibuang. Pemanfaatannya sebatas dikonsumsi buahnya di sawah sebagai buah darurat, belum ada budidaya serius untuk tumbuhan ini. Padahal ciplukan ternyata unya prospek ekonomi yang menggiurkan. Buah ciplukan banyak dijual di marketplace dengan harga fantastis, pernah mencapai ratusan ribu per 100gram nya. Ini tentu harga yang sangat mahal.
Buah ciplukan juga kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Mengutip situs US FoodData Central, dalam 100 gram buah ciplukan mengandung nutrisi berikut:
| Kalori | 44 | kcal |
| Karbohidrat | 10.2 | gram |
| Serat | 4.3 | gram |
| protein | 0.88 | gram |
| Lemak | 0.58 | gram |
| Vitamin C | 27.7 | gram |
| Thiamin | 0.04 | mg |
| Ribofalvin | 0.03 | mg |
| Niasin | 0.3 | mg |
| Vitamin A | 15 | mcg |
| Besi | 0.31 | g | Kalium | 198 | mg | kalsium | 25 | mg |
| Fosfor | 27 | mg |
Akar, batang, dan daun ciplukan bisa dimanfaatkan untuk obat herbal atau kesehatan. Ini karena kandungan ciplukan yang bermanfaat dalam bidang obat-obatan, antara lain glikoida flavonoid, alkaloid, saponin, fisalin, withangulati A, protein, minyak lemak, asam falmitat, asamasetat. Secara spesifiknya glukosida flavonoid dalam ciplukan berkhasiat sebagai obat diabetes mellitus karena dapat memperbaiki regulasi dalam darah dan menghilangkan efek samping (komplikasi) diabetes mellitus (Verheijdan Coronel, 1997).
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin.
Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
- Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
- Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat
- Akar : alkaloid
- Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
- Tunas : flavonoid dan saponin
Dengan beragam kandungan tersebut, ciplukan dipercaya menjadi obat herbal beberapa penyakit.Berikut manfaat ciplukan untuk kesehatan:
- Hipertensi/tekanan darah tinggi
Kandungan flavonoid dalam akar dan batang ciplukan bisa menurunkan tekanan darah - Menurunkan kadar gula darah
Akar dan batang ciplukan efektif mengontrol kadar gula darah pada pengidap diabetes melitus/kencing manis. Flavonoid dalam ciplukan dapat memperbaiki regulasi dalam darah dan menghilangkan efek samping (komplikasi) diabetes mellitus. Akar dan batang ciplukan juga mengandung saponin yang bermanfaat menurunkan kadar gula darah - Obat Sariawan
Buah ciplukan kaya akan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan sariawan, dan mengobati gusi berdarah
Selain itu, cimplukan bisa menjadi harapan untuk aktivitas antikanker. Dikutip dari Indonesia Proud , menurut penelitian Amelilinda Monikawati, Inna Amandari dan Sofa Farida dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ciplukan mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid yang disinyalir dari berbagai laporan mengandung aktivitas antikanker.
Senyawa tersebut bersifat sitotoksik (penghancur sel) pada beberapa sel kanker, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MDA-MB 231, sel adenokarsinoma paru NCL-H23, sel leukimia, dan memiliki aktivitas anthihepatoma pada sel hepatoma manusia Hep G2, Hep 3B, dan PLC/PRF/5.
Penelitian “Aktivitas Kemopreventif Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) pada Kanker Payudara: Kajian Secara In Vitro dan In Vivo”, menjadi pemenang I dalam ajang Kompetisi Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-9 2010 yang diselenggarakan di Widya Graha LIPI Jakarta yang berakhir pada 23 November 2010 silam.
Dari beragam manfaat di atas, Ciplukan sangat berpotensi untuk dijadikan tanaman komoditas pertanian yang menguntungkan. Selain dikonsumsi buahnya, ciplukan berpotensi menjadi obat herbal tradisional. Indonesia mempunyai banyak sumber tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal. Dengan kemajuan tekonologi, maka akan semakin banyak penelitian mengenai tumbuhan yang berpotens sebagai kandidat obat-obatan tradisional. Ciplukan salah satunya.
