Tips Grafting adenium untuk pemula

Adenium (salah satunya: Adenium obesum) atau ada yang menyebutnya kamboja Jepang adalah tanaman hias yang tahan kekeringan. Di luar negeri tanaman ini disebut desert rose (mawar gurun). Bunga adenium ada yang merah, putih, pink, ungu, atau kombinasi karena hasil persilangan. Adenium disukai karena bunganya yang indah dan pohonnya yang bisa dibentuk mirip bonsai.

Untuk memperbanyak adenium bisa dengan dua cara: dengan biji dan stek. Adenium yang berasal dari biji biasanya mempunyai bonggol yang besar tapi kekuranganya lebih lama waktu untuk berbunga. Sementara adenium hasil stek lebih cepat berbunga, tapi lama dalam pembentukan bonggol, jadi batangnya cenderung langsing.

Grafting Adenium. Foto:taninews.com

Untuk mengatasi hal ini, para penghobi adenium melakukan grafting/sambung dengan batang bawah adenium yang tumbuh dari biji, sementara batang atas/entresnya dari adenium yang sudah dewasa/berbunga.

Hasil dari grafting atau sambung adenium adalah adenium dengan bonggol besar, bercabang banyak, dan cepat berbunga.

Tapi grafting bisa juga dilakukan dengan batang bawah hasil stek. Misalnya kita mempunyai adenium jenis baru yang bagus lalu ingin segera memperbanyak, sementara kita hanya mempunyai adenium hasil stek yang sudah besar batangnya. Adenium hasil stek ini bisa dimanfaatkan sebagi batang bawah. Dengan disambung/grafting ke batang yang lebih besar, maka akan segera tumbuh banyak tunas. Bagi pebisnis adenium, tunas yang banyak adalah bahan entres untuk digunakan grafting adenium. Cara seperti ini disebut stek grafting atau stenting. Stenting biasanya dilakukan untuk bunga mawar.

Dalam tulisan ini, kami akan memberikan tutorial mengenai cara grafting atau sambung pucuk/tunas tanaman adenium. Grafting yang akan kita lakukan adalah grafting dengan pola potongan/sambungan V/baji.

Sambungan model V paling mudah untuk yang baru belajar grafting adenium, karena dengan pola potongan V/baji ada tambahan ikatan bagi entres (dijepit) sehingga angka keberhasilannya lebih tinggi.

Sambungan adenium model V juga memberikan bidang pertemuan antara batang atas dan batang bawah lebih besar, sehingga peluang penggabungan lebih besar. Ini juga lebih mudah dilakukan bagi pemula dibanding potongan model flat (datar) yang lebih sulit waktu membungkusnya.

Alat:

• pisau tajam/silet/cutter yang bersih. Silet lebih tajam karena adenium batangnya lunak
• tali plastik

Bahan:

• batang bawah adenium dari anakan biji
• entres dari pohon dewasa yang sudah berbunga

Cara grafting adenium:

1. potong batang bawah, tunggu hingga getahnya kering kalau perlu bersihkan dengan tisu. Ini penting agar batang tidak lembab.
2. buat sayatan/potongan huruf V, atau cukup dibelah saja, keringkan getah dengan tisu hingga kering, diamkan beberapa saat
3. potong entres lancip, keringkan getah, diamkan beberapa saat
4. masukkan entres ke dalam potongan V batang bawah, lalu ikat dengan tali plastik. Pastikan ikatannya kuat agar kedua bagian tanaman saling menempel sempurna
5. lilitkan tali plastik sampai menutupi entres. Penggunaan plastik melilit untuk menutup entres punya kelemahan kalau media terlalu basah, uap air akan terkumpul banyak sehingga entres beresiko busuk. Lebih aman menggunakan sungkup plastik yang tidak menempel ke entres
6. simpan di tempat agak teduh. Adenium tempatnya panas, tapi karena ini masi tahap grafting, tempatkan di tempat yang terkena sinafr matahari dari pagi sampai jam 10. Untuk menghindari air hujan bisa ditutup dengan gelas plastik
7. tunggu antara 2-3 minggu, kalau batang atas masih hijau, tidak busuk, berarti kemungkinan berhasil, tunggu sampai keluar mata tunas dan daun, baru plastik yang melilit bisa dilepas

Yang harus diperhatikan dalam grafting Adenium:

1. Pisau harus tajam dan bersih
2. Dalam menyayat jangan sampai menyebabkan memar pada batang, ini akan menyebabkan batang beresiko busuk karena jaringannya rusak. Lebih bagus dengan pisau tajam/silet dan sekali menyayat
3. bekas potongan/sayatan harus kering dari getah, juga tetesan air
4. Media tanah jangan basah, bisa menyebabkan busuk. Adenium adalah tanaman gurun, maka dijuluki “the desert rose” atau mawar gurun, jadi tidak memerlukan banyak air. Cukup diberi air agar tidak kering

Bonggol adenium hasil grafting. Foto:taninews.com

Kekurangan grafting type V pada adenium

1. bekas sambungan kelihatan. Solusinya, selama perawatan bisa dilakukan perapian/disayat sehingga bekas sambungan tersamarkan, lama-lama akan tersamarkan
2. Membutuhkan entres yang lebih panjang dibanding potongan flat. Untuk skala besar ini pemborosan entres/tunas

hasil grafting adenium

Demikian tutorial grafting atau sambung adenium untuk pemula.

Untuk tahap awal, yang penting berhasil dulu melakukan grafting adenium. Grafting dengan sayatan V lebih mudah dilakukan, lebih besar peluang berhasil karena entres tidak mudah goyah, bidang pertemuan entres dengan batang bawah lebih besar sehingga peluang tersambung lebih besar. Sayatan V juga lebih mudah diikat, sehingga lebih mudah menempel.

Kalau sudah berhasil dengan grafting dengan sayatan V, bisa mencoba cara yang lain. Selamat mencoba.