Logo Taninews.com - media informasi dan hobi pertanian

Manfaat jerami padi untuk tanah

 Admin Satu  Penulis   Karawang   16/08/2023  diubah:19/08/2023 at 13:47     Pengolahan Lahan   

Manfaat jerami padi untuk tanah
Jerami padi sawah. Foto: Pixabay/David Mark

Jerami padi adalah batang, daun, malai, kulit padi dari tanaman padi sisa panen. Jerami padi mengandung unsur hara yang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Sayang, selama ini petani banyak yang hanya membakar jerami padi sisa panen, padahal ada cara yang lebih menguntungkan dalam memanfaatkan jerami padi.

Pembakaran jerami padi menghasilkan CO2 yang menjadi penyumbang pemanasan global. Selain itu pembakaran jerami juga menyebabkan banyak unsur hara yang terbuang karena bereaksi dengan oksigen, juga mematikan mikrorganisme yang bermanfaat dalam dekomposisi sisa-sisa material panen dalam tanah.

Pembakaran jerami padi menjadi salah satu penyebab menurunnya kadar organik tanah.

Penyebab menurunnya kadar bahan organik tanah sawah di Indonesia, antara lain

  1. petani hanya menggunakan pupuk anorganik saja
  2. jerami padi diangkut keluar sawah baik untuk digunakan sebagai makanan ternak, dibuang karena dianggap mengganggu, maupun sebagai bahan baku pembuatan kertas
  3. kebiasaan petani membakar jerami agar sawahnya bisa cepat diolah

(Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007).

Dikutip tanamanpangan.pertanian.go.id, jerami padi mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Komposisi biokimia Jerami padi antara lain residu lignoselulosa dengan kandungan selulosa berkisar antara 30 – 45%, hemiselulosa 20 – 25%, dan lignin 15 -20%, serta sejumlah senyawa organic minor. Kandungan penting lainnya dalam jerami padi adalah C-organik sekitar 44,71%, N-total sekitar 1,08%, P mencapai 0,17% dan unsur K mencapai 2,7% (Indriyati et al., 2008)

Pembakaran jerami menyebabkan usur hara akan berkurang bahkan hilang. Kandungan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S) berturut-turut berkurang 80%, 25%, 21%, dan antara 40% hingga 60%, serta kehilangan beberapa lainnya bahan organik di tanah (Rhofita, 2016).

Menurut Mandal et al. (2004), jerami yang dihasilkan dalam budi daya padi sebesar 7-10 ton per ha setiap musim tanam.

Untuk setiap 1 ton jerami padi akan menghasilkan N 10.8kg, P 1.7kg, dan K 27kg. Untuk setiap hektar misalnya menghasilkan jerami padi sebanyak 8 ton, maka akan dihasilkan N 86,4kg, P 13,6kg, dan 216kg.

Dari data di atas, jeramipadi berpotensi mengurangi penggunaan pupuk anorganik seperti Urea atau pupuk majemuk NPK.

Penggunaan jerami padi

1. Pakan ternak
Jerami padi bisa digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.

Jerami padi yang masih segar, sehabis panen bisa digunakan sebagai pakan ternak terutama sapi. Petani biasanya memilih jerami yang masih hijau lalu mencampurnya dengan dedak untuk menambah gizi.

Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak terkendala oleh faktor pembatas yaitu kualitas nutrisi yang rendah berupa kandungan protein kasar yang rendah dan serat kasar yang tinggi (Weimer et al., 2003).

Kandungan nutrisi jerami padi secara rinci sebagai berikut: kadar abu 19,06%, Protein kasar 6,44%, Serat kasar 29,16%, Lemak Kasar 1,13%, Ca 0,03%, P 0,48% (Mulijanti et al. 2014). (Nining Suningsih dan Wasir Ibrahim)

Untuk meningkatkan nilai gizi jerami padi bisa dilakukan fermentasi sebelum digunakan sebagai pakan ternak. Dengan fermentasi, zat-zat dalam jerami padi bisa dipecah sehingga lebih mudah diserap oleh binatang ternak.

Untuk fermentasi jerami padi bisa dengan menambahkan starter bakteri starbio probiotik. Starbio probiotik merupakan koloni mikroba probiotik yang mengandung bakteri proteolitik, selulolitik, lipolitik, lignolitik dan amilolitik serta nitrogen fiksasi non simbiosis yang berfungsi untuk memecah karbohidrat, yaitu selulose, hemiselulose dan lignin menjadi bahan organik yang lebih sederhana. Selain itu juga memecah protein dan lemak (Jaelani et al., 2014).

2. Mulsa

Jerami padi bisa dimanfatkan sebagai mulsa pelindung tanah. Mulsa diaplikasikan dengan menaburkan jerami padi di sekitar tanaman sehingga menutupi permukaan tanah. Pemberian mulsa bermanfaat untuk memperkecil kompetisi tanaman dengan gulma, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi penguapan, mencegah erosi, memberantas hama serta mempertahankan struktur, suhu dan kelembapan tanah.

Penggunaan jerami padi sebagai mulsa juga menguntungkan karena bisa terurai sehingga menambah unsur hara dalam tanah. jerami padi yang terurai akan mebusuk sehingga unsur haranya akan terserap ke dalam tanah. Selain itu, adanya material jerami padi bisa menjadi rumah bagi serangga lawan alami dari hama.

Jerami padi bisa dimanfaatkan sebagai mulsa untuk tanaman cabai, bawang merah, terong, jagung, padi, kedelai, leunca, dll.

Tapi penggunaan jerami padi sebagai mulsa juga ada resikonya. Jerami padi bisa menjadi tempat hidup jamur patogen yang bisa menjaid pengganggu tanaman misalnya cabe. Untuk itu, penggunaan mulsa jerami pada tanaman cabai sebaiknya disertai penyemprotan agen hayati Tricoderma cair pada permukaan jerami. Tujuannya agar mulsa jerami mudah terurai menjadi kompos serta menjaga tanaman dari serangan jamur patogen pembawa penyakit.

3. Penyubur tanah/memperbaiki

Jerami padi bisa dimanfaatkan untuk menambah kesuburan tanah dan memperbaiki sifat kimiawi tanah. Penggunaan jerami padi untuk memperbaiki kesuburan tanah bisa dilakukan dengan pembenaman material jerami padi dicampur pupuk kandang. Jerami padi bisa dicincang kecil-kecil sehingga lebih mudah terurai. Di dalam tanah, jerami akan terurai sehingga unsur haranya akan terserap ke dalam tanah.

Dengan adanya jerami padi, maka akan mengundang mikroorganisme pengurai yang ada dalam tanah. Secara umum, pemberian jerami padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Jerami padi merupakan sumber bahan organik yang menjadi sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan organik karena bahan organik menyediakan karbon sebagai sumber energi untuk tumbuh (Stevenson, 1994).

Pembenanman jerami padi ke dalam tanah merupakan upaya mengembalikan unsur hara yang sebelumnya diambil untuk makanan tanaman. Mengembalikan unsur hara ke dalam tanah merupakan upaya dalam menjaga ketersediaan unsur K tanah untuk memenuhi unsur K yang dibutuhkan tanaman (Pavithira et al., 2017).

Selain itu, kembalinya limbah pertanian ke tanah sebagai bahan organik, selain untuk menjaga ketersediaan unsur hara, juga berperan dalam pemeliharaan populasi mikroba tanah (Muliarta, 2020).

Pengembalian jerami padi ke lahan sawah melalui proses dekomposisi dapat menjadi pilihan bagi petani dalam pemanfaatan limbah pertanian dengan teknologi yang ramah lingkungan dan upaya mengurangi biaya pupuk (Gaind & Nain, 2011)

4. Kompos

Jerami padi bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos atau bokasi. Untuk memudahkan penguraian, jerami padi sebaiknya dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil.

Pemanfaatan jerami padi sebagai kompos atau bokasi dilakukan dengan fermentasi menggunakan bakteri pengurai. Salah satu pengurai yang digunakan dalam membuat kompos dari jerami padi adalah M-Dec. M-Dec berfungsi mempercepat proses penghancuran jerami dan mencegah berbagai penyakit tular tanah. Dosisnya, 1 kg M-Dec dapat digunakan untuk 1 ton bahan organik/jerami.

Untuk menambah unsur hara, bisa ditambah urine binatang, kotoran ayam atau kambing.

Kompos dari jerami padi kaya akan kandungan K, ada N dan P. Dalam prakteknya, penggunaan kompos masih memerlukan pupuk anorganik seperti urea atau NPK. Penggunaan kompos sebagai pelengkap pupuk anorganik akan mengurangi dosis pupuk anorganik, selain itu juga mengurangi dampak kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk anorganik terus menerus.

Jerami pada banyak manfaatnya. Yang harus diperhatikan dalam pertanian yang lebih ramah lingkungan adalah, tanaman mengambil unsur hara dari dalam tanah. Mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah merupakan upaya mengembalikan bahan organik ke dalam tanah.

Dalam pertanian modern dengan penggunaan pupuk anorganik yang tinggi menyebabkan kerusakan kimia, biologi, dan fisikan tanah. Secara fisika tanah menjadi keras, kurang berongga. Ini akibat banyak mikroroganisme tanah yang mati akibat penggunaan pupuk berlebihan. Pengembalian jerami padi kedalam tanah memperbaiki fisika, kimia, dan biologi tanah sehingga tanah lebih subur untuk ditanami.

Sumber:
pertanian.magelangkota.go.id – Pemanfaatan jerami padi untuk perbaikan tanah

tanamanpangan.pertanian.go.id – JERAMI SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK UNTUK KESUBURAN TANAH

(Nining Suningsih dan Wasir Ibrahim, Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal)

Foto Jerami padi – Rice straw David Mark from Pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profile

foto user
Admin Satu
 Penulis   Karawang

Ini adalah administrator satu. Bertanggungjawab menangani pengaturan website seperti mengunggah artikel, memperbaiki tampilan, menambah fungsi, mengubah role anggota, dll.

Lihat Profil
Belum menjadi anggota?
Daftar di sini

Tulisan dari Admin Satu