Singkong gajah adalah varietas singkong lokal asal Kalimantan Timur. Penemu singkong gajah adalah Prof. Ristono, seorang Guru Besar ahli matematika, di Fakultas MIPA Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
Disebut singkong gajah karena mempunyai ukuran yang besar, satu pohon bisa menghasilkan 50kg, lebih banyak dari singkong biasa. Bahkan menurut keterangan sang penemu, Ristono, produksi singkong gajah dapat mencapai 120 ton per hektare.
Ciri khas singkong gajah antara lain daun muda berwarna ungu kemerahan, pada usia tiga sampai empat bulan ujung tunasnya bercabang tiga, batang muda berwarna ungu kemerahan, dan daunnya pun tampak lebih lebar.
Ciri-ciri Singkong Gajah, antara lain:
- Pucuk daun (daun muda) berwarna coklat kemerahan, daun dewasa berwama hijau segar, tangkai daun merah dan umur 2 bulan tumbuh tunas pada batang, daun tampak lebih lebar dari singkong biasa.
- Hampir 99 persen pada singkong gajah umur 3-4 bulan ujung tunas akan bercabang 3 (tiga)
- Batang muda berwarna ungu kemerahan, berwarna kecoklatan, tinggi mencapai
lebih dari 3 m, pangkal batang bisa mencapai 8 cm. - Jumlah umbi menc apai 20 per batang, umbi bertumpuk, dan pada umur 6-8 bulan umbi belum berkayu
Selain itu keunggulan singkong gajah adalah mempunyai perakaran yang kuat, hal ini sangat penting untuk menjaga batangnya agar tidak roboh sehingga bisa menghasilkan cadangan makan pada umbi lebih besar. Singkong gajah juga mempunyai kadar sianida yang lebih rendah sehingga aman dikonsumsi langsung.
Penggunaan singkong untuk industriSelain pangan, singkong menjadi bahan pokok yang paling dibutuhkan seluruh lini industri. Mulai dari industry makanan minuman, pakan, agrokimia (biofertilizer dan Biopestisida), industri kimia (MSG, biosurfaktan, biopolymer, enzim, poliol,biodeterjen dan membran), industri kosmetik (pelembab, pembentuk, pengisi dan stabilizer), energi terbarukan (bioethanol), hingga industri kayu, kertas, tekstil bahkan pengeboran minyak.
Bagi anda yang tertarik mengembangkan tananaman singkong, singkong gajah bisa menjadi pilihan untuk ditanam. Budidaya singkong lebih mudah perawatannya, bisa dilakukan di lahan yang tidak begitu subur, dan hasilnya besar. Kebutuhan akan hasil olahan singkong yang terus meningkat menjadikan singkong bisa menjaid alternatif bahan baku industri di masa depan. Singkong gajah menghasilkan umbi yang banyak sehingga potensi keuntungan juga lebih besar.