Logo Taninews.com - media informasi dan hobi pertanian

14 jenis mangga yang populer di Indonesia

 Admin Satu  Penulis   Karawang   17/10/2022  diubah:16/07/2023 at 12:16     Direktori   

Mangga (Mangifera Indica L) merupakan buah meja populer di Indonesia, selain pisang, jeruk, semangka, atau melon. Rasanya yang manis asam kalau matang banyak penggemarnya, waktu masih mentah walaupun asam (kecut) juga banyak yang suka. Harga buah mangga juga masih terjangkau, apalagi kalau sedang musim, 10ribu bisa mendapat 1kg.

Di Indonesia ada beberapa daerah penghasil mangga yang bahkan dijuluki sebagai kota mangga misalnya Indramayu, yang terkenal dengan mangga cengkirnya. Tetapi penghasil mangga terbesar di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur.

Daerah penghasil mangga
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, produksi nasional buah mangga Indonesia adalah 2.898.588ton. Dari jumlah ini Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi terbesar penghasil buah mangga dengan 1.292.960ton, disusul Jawa Tengah 481.920ton, Jawa Barat 442.587ton, Nusa Tenggara Barat 140.242ton, dan Sulawesi Selatan 115,418ton.

Sentra penghasil buah Mangga di Jawa Timur terbesar berada di Kabupaten Pasuruan, kemudian Kabupaten Kediri, Ponorogo, Bojonegoro, dan Banyuwangi, yang mempunyai kebun mangga yang luas.

  • Jawa Timur (Pasuruan, Kediri, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Bojonegoro, Ponorogo, Nganjuk, dll)
  • Jawa Barat (Indramayu, Cirebon, Kuningan, Sumedang, dan Majalengka)
  • Jawa Tengah (Rembang, Blora, Pemalang, Grobogan, Pati)
  • Bali (Buleleng, Karangasem)
  • NTB (Sumbawa, Lombol Tengah, Lombok Timur)
  • Sulawesi Selatan (Bone, Gowa, Takalar, Pinrang

Sayangnya dalam persaingan sebagai penghasil mangga, Indonesia masih kalah dari negara tetangga Thailand.

Dikutip dari Buletin Plasma Nutfah Vol.13 No.2 Th.2007, menurut data FAO, pada tahun 1997 produksi mangga Indonesia hanya 4,6% dari total produksi dunia, peringkat lima setelah India, Cina, Thailand, dan Meksiko. Pangsa ekspor buah mangga segar Indonesia hanya 0,2% dari pangsa pasar buah mangga segar dunia.

Ini berarti masih ada peluang bagi petani Indonesia untuk menanam mangga dan bisa dikonsumsi untuk pasar domestik, kalau sudah berlebih, bisa untuk ekspor.

Menanam mangga tentu harus memperhatikan mangga seperti apa yang mau ditanam, misalnya bagaimana rasanya, besar buahnya, produktivitasnya, ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, kemudahan perawatannya, dll.

Mangga (Mangifera sp.) memiliki banyak jenis yang masing-masing mempunyai persyaratan agroklimat yang berbeda untuk dapat tumbuh secara optimal.

Sebagai contoh mangga Arumanis, Gadung, Golek, dan Manalagi hanya cocok dikembangkan di wilayah rendah kering, namun sebaliknya mangga varietas Gedong gincu, Cengkir/ Indramayu, Sala, Bengkulu cocok tumbuh dan berkembang baik di wilayah beriklim basah. (Litbang Pertanian).

Untuk mendapatan karakteristik yang cocock kita harus memilih varietas mangga apa yang mau kita tanam.

Berikut ini 14 varietas mangga unggulan yang bisa menjadi pertimbangan bagi yang mau menanam mangga.

1. Mangga Arumanis
Nama resminya Arumanis 143 (klon 143) merupakan varietas mangga yang sudah menyebar di banyak tempat. Mangga ini dilepas sebagai varietas unggul tahun 1984 dengan SK Mentan No. 892/Kpts/TP.240/11/1984 sebagai Arumanis klon 143. Mangga Arumanis 143 disukai karena aromanya yang harum dan rasanya yang manis.

Mangga Arumanis 143 memiliki bobot buah rata-rata 450 gram, daging buah tebal, berserat halus, citarasa manis, umur produktif pohon antara 5-26 tahun, memiliki rata-rata produksi 54,7 kg/pohon/tahun. Mangga Arumanis 143 cocok ditanam di dataran rendah kering.

2. Mangga Manalagi 69
Mangga manalagi merupakan varietas unggul asal kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mangga Manalagi dilepas sebagai varietas unggul dengan SK Mentan No : 891/KPTS/TP.240/11/1984, sejaman dengan mangga Arumanis 143. Mangga Manalagi

Mangga Manalagi 69 mempunyai karakteristik:

  • Bobot buah rata-rata 560 gram
  • Daging buah tebal, lunak dan berserat halus
  • Citarasa manis segar
  • Umur 5 – 26 tahun
  • Memiliki rata-rata produksi 36.5 kg/pohon/tahun

3. Mangga Ken Layung
Mangga Ken Layung dilepas sebagai varietas mangga unggul pada tahun 2002 dengan SK. MENTAN NO: 417/KPTS/T.P.240/7/2002.

Mangga Ken Layung mempunyai karakteristik:

  • Bobot buah (g) 330 – 480
  • Panjang buah (cm) 9,0
  • Lebar buah (cm) 8,6
  • Tebal daging (cm) 3,5-3,9
  • Produksi (kg/ph/th) 76,1-127,5
  • Tingkat kemanisan TSS (ºBrix) 16,5
  • Vit C (mg/100 g) 44,5-46,7
  • Total Asam (%) 1,75
  • Rasa Manis
  • Aroma Harum
  • Daging Buah: Tebal agak kuning, berserat agak kasar

4. Mangga Golek 31
Mangga Golek 31 merupakan varietas mangga unggul yang dilepas tahun 1984 dengan SK Mentan No : 890/KPTS/TP.240/11/1984. Mangga ini sejaman dengan mangga Arumanis 143 dan Manalagi 69.

Mangga Golek 31 mempunyai karakteristik

  • Memiliki bobot buah rata-rata 502 gram
  • Daging buah tebal, lunak dan halus
  • Citarasa manis
  • Umur 5 – 26 tahun
  • Memiliki rata-rata produksi 52.3 kg/pohon/tahun

5. Mangga Podang Urang
Mangga Podang Urang merupakan salah satu buah unggulan spesifik lokasi dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Mangga Podang memiliki kekhasan terutama adalah kulit buah berwarna merah jingga menarik, daging buah jingga, bentuk buah cantik, ukuran buah sekitar 200-250 g per buah, rasa buah manis, aroma buah ta-jam, serat halus, dan cukup banyak mengandung air sehingga sesuai untuk jus dan buah segar.

Produktivitas mangga Podang umumnya sesuai dengan produktivitas rata-rata mangga, yaitu 65 kg/pohon untuk mangga berumur 10-15 tahun (Purnomo et al. 1990)

6. Mangga Gadung 21/Mangga Alpukat
Mangga Gadung 21 merupakan mangga lokal yang menjadi varietas unggul baru kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sebelum ditetapkan sebagai varietas unggul baru, keragaannya yang mirip dengan mangga arum manis membuatnya sering disamakan dengan mangga Harum Manis 143.

Mangga gadung klonal 21 ditetapkan sebagai buah asli Kabupaten Pasuruan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016 tentang pemberian tanda daftar varietas tanaman hortikultura.

Mangga Gadung 21 oleh masyarakat diberi julukan “mangga alpukat” karena cara makannya bisa dibelah tengahnya, kemudian diputar hingga terbelah menjadi dua dan dapat dimakan menggunakan sendok seperti makan buah alpukat. Untuk mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat, buahnya harus dipanen masak pohon.

7. Mangga Garifta

Mangga varietas garifta ada 4 jenis yang dibedakan berdasar warna kulit buah waktu matang, yaitu garifta merah, garifta kuning, garifta orange, dan garifta gading. Mangga garifta sudah terdaftar dalam SK Kementerian Pertanian tahun 2009.

Mengutip situs Kominfo Jatim, mangga varietas Garifta diawali dari penanaman bibit pohon di Desa Cukurgondang, Grati, Kabupaten Pasuruan. Varietas mangga ini diperoleh setelah dilakukan penelitian lebih dari 10 tahun di Kebun Percobaan Desa Cukurgondang. Mangga garifta cocok dengan iklim desa Cukurgondang yang kering.

Karakteristik mangga garifta antara lain tekstur dagingnya agak lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat. Jumlah buahnya antara 1-4 buah dalam satu tandan. Potensi hasil buahnya rata-rata 64,42 kg/pohon/tahun, dengan berat per buahnya antara 190-230 gram. Waktu berbunga biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus. Sedangkan waktu panen terjadi antara November-Desember.

Garifta adalah kependekan dari Ga berarti Mangga, Rif berarti Research Institute for Fruit, dan Ta hanya penambahan untuk mempercantik pengucapan.

Mangga garifta merupakan hasil riset yang dilakukan tim peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (BALITBU), Badan Litbang Pertanian yang terdiri dari Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, dan Ucu R.

8. Mangga Agri Gardina 45

Mangga Agri Gardina merupakan varietas mangga baru yang dikeluarkan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (BALITBU), Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikulutra, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Calon varietas baru ini dikembangan oleh BALITBU sejak tahun 2002.

Mangga Agri Gardina 45 merupakan hibrid dari hasil persilangan Arumanis 143 x Saigon. Pada tahun 2014, Mangga Agri Gardina 45 didaftarkan sebagai varietas unggul baru pada 19 Maret 2014 berdasarkan SK Mentan No : 025/Kpts/SR.120/D.2.7/3/2014.

Mangga Agri Gardina 45 mempunyai karakter tajuk rendah, genjah, produktif, rasa manis (TSS 15–18 °Brix), aroma harum, dan warna kulit buah merah kekuningan yang sesuai untuk mangga perkotaan (tabulampot) (Karsinah et al. 2014b),

Mangga Agri Gardina 45 ditujukan untuk lahan terbatas seperti diperkotaan atau tanaman dalam pot, mangga ini relatif cepat berproduksi. Umur panen genjah (90-100 hari setelah bunga mekar)
Wilayah adaptasi: dataran rendah kering – medium kering dengan altitude 1 – 500 m dpl.

Mangga Agri Gardina 4 juga dikenal sebagai mangga pisang karena bisa dimakan seperti pisang dengan dikelupas kulitnya.

9. Mangga Denarum Agrihorti
Mangga Denarum Agrihorti merupakan persilangan antara Arumanis 143 x Haden dengan citarasa seperti Arumanis 143 dengan kulit buah berwarna kuning kehijauan. Denarum Agrihorti bercitarasa seperti Arumanis 143 juga mempunyai karakter daging buah kenyal dan produktif sehingga tanaman ini sangat sesuai untuk dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan maupun sebagai tanaman komersial.

Mangga Denarum Agrihorti mempunyai tekstur daging buah sedang (kenyal), kuantitas serat rendah, aroma sedang (harum), rasa manis agak asam, tingkat kemanisan TSS 15–17°Brix.

Mangga Denarum Agrihorti memiliki bobot buah 203–458 g, bentuk buah jorong, panjang buah 9,77–12,36 cm, lebar buah 6,27–8,76 cm, tebal buah 5,85–8,39 cm, tebal daging buah 1,83–2,56 cm, jumlah buah per pohon 150–425 buah/pohon/tahun, daya simpan buah pada suhu 22–32oC 6–10 hari setelah panen, dan produksinya 53–120 kg/pohon/tahun (umur 9–10 tahun).

Mangga Denarum Agrihorti telah terdaftar sebagai varietas unggul baru berdasarkan SK Mentan No.: 050/Kpts/SR.120/D.2.7/3/2019

10. Mangga Cengkir Indramayu
Mangga yang menjadi cirikhas Indramayu ini mepunyai rasa manis dengan sedikit asam sehingga terasa lebih segar, daging buah agak berserat, dan bertepung. Mangga cnegkir cocok ditanam di dataran rendah dengan iklim basah.

11. Mangga Gedong Gincu
Mangga ini tersebar di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka. Mangga ini termasuk mangga dnegan harga mahal, pernah mencapai ratusan ribu per-kg-nya. Mangga Gedong gincu cocok ditanam di dataran rendah dengan iklim basah.

12. Mangga sengir

Mangga sengir merupakan varietas lokal yang sudah langka. Mangga ini dulu banyak terdapat di desa-desa yang tumbuh dari biji, sehingga pohonnya tinggi. Karakteristik mangga sengir adalah kalau matang kulitnya kuning, dagingnya keras tapi kalau terlalu matang seratnya jadi kelihatan, teksturnya berserat.

Mangga sengir mempunyai dengan rasa asam dan manis, aroma kuat seperti kweni. Mangga sengir cocok dijadikan buah meja maupun sebagai jus mangga. Mangga sengir termasuk pohon mangga langka karena begitu pohon tua, ditebang, tidak diganti dengan pohon baru.

Ini kelemahan (kekalahan) mangga lokal, penduduk biasanya sebih senang menanam mangga varietas baru yang lebih cepat berbuah dan rasa yang lebih enak.

13. Mangga kopyor
Mangga kopyor juga merupakan varietas lokal yang sudah langka. Cirikhas mangga kopyor adalah bentuknya yang tidak beraturan, bergelombang. Sama seperti mangga sengir, mangga kopyor juga termasuk mangga yang sudah langka karena bergeser mangga vaietas baru.

14. Mangga kweni

Mangga kweni (Mangifera odorata) adalah mangga dengan spesies berbeda dengan mangga umumnya (Mangifera indica). Mangga kweni mempunyai tekstur berserat pohon yang tinggi dan tidak banyak cabang, tapi aroma yang harum.

Mangga kweni mempunyai tekstur berserat lebih kasar daripada mangga biasa, tapi lebih halus dibanding mangga pakel (bacang). Mangga kweni biasanya dikonsumsi sebagai manisan buah dan jus.

Mangga kweni juga termasuk varietas langka karena tekstrurnya yang berserat, pohon yang rata-rata tinggi (karena biasanya dari biji), dan tidak ada peremajaan sehingga tergeser dengan mangga varietas baru yang lebih unggul.

Itulah 14 jenis varietas unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Bagi para penghobi, penangkar bibit, atau petani yang mau menanam mangga, memilih varietas unggul menjadi penting agar kualitas dan hasil lebih terjamin.

Tags

kwenimangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profile

foto user
Admin Satu
 Penulis   Karawang

Ini adalah administrator satu. Bertanggungjawab menangani pengaturan website seperti mengunggah artikel, memperbaiki tampilan, menambah fungsi, mengubah role anggota, dll.

Lihat Profil
Belum menjadi anggota?
Daftar di sini

Tulisan dari Admin Satu


Terkait

Daun bunga telang sebagai pakan ternak
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Daun bunga telang sebagai pakan ternak


  2/08/2024   Pakan 
Mengenal sorgum, alternatif pengganti gandum
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Mengenal sorgum, alternatif pengganti gandum


  26/08/2022   Direktori 
Produksi Terung Indonesia tahun 2021
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Produksi Terung Indonesia tahun 2021


  27/09/2022   Data 
8 varietas unggul jambu air di Indonesia
 Admin Satu  Penulis   Karawang

8 varietas unggul jambu air di Indonesia


  28/09/2022   Direktori