Rabu,15 Januari 2025,Upaya percepatan tanam padi di Papua Selatan semakin digalakkan melalui optimasi lahan (OPLAH). Program Kementerian Pertanian (Kementan) ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah yang memiliki potensi pertanian besar, guna mendukung tercapainya swasembada pangan di Indonesia. Guna mencapai hal tersebut lahirlah Brigade Pangan sebagai program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat swasembada pangan di Indonesia. Program ini melibatkan generasi muda untuk mengelola lahan pertanian dengan teknologi modern.
Kepala BPPSDMP Kementan (Dr. Idha Widi Arsanti,MP) membuka rapat koordinasi bersama Brigade Pangan Merauke Papua Selatan, pada rapat tersebut tampak hadir Direktur Polbangtan Manokwari (Dr. Oeng Anwarudin, S.Pt., M.S) Selaku PJ Oplah Papua Selatan,Kapuslatan (Dr. Inneke Kusumawaty, S.TP, M.P.), Kepala BBPP Ketindan (Nurul Qomariyah, S.Sos., M.Si, Komandan Satgas Han Pangan (Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhan), Kadis pertanian (Josefa Louise Rumaseuw, S.Hut.) , Kepala BPSIP Papua (Dr. Ir. Martina Sri Lestari,MP) Manajer BP se Papua Selatan dan Pendamping serta Penyuluh se Kabupaten Merauke.
Menurut pantauan redaksi tani news bahwa sejak adanya Berigade Pangan yang di dengungkan per Oktober 2024 sudah sepatutnya mengulik sejauh mana kinerja Brigade Pangan di Merauke. seperti di ketahui brigade terbentuk menjadi petani milenial sebagai garda terdepan pertanian di ujung timur Indonesia. Kenapa hadir BP ? Pertanyaan inipun terjawab langsung bahwa sejak turunnya Oplah atau biasa disebut Optimalisasi Lahan maka secara otomatis ada dukungan internal seperti Poktan, petani dan semua yang ada dalam bagian brigade pangan untuk menampung setiap permasalahan yang ada dan dikemas dalam balutan pertanian modern dan pastinya sasaran akhirnya peningkatan produksi pertania, nah disinilah untuk menjawab masalah tersebut sedangkan mekanisme bantuan pemerintah ada tahapan yang harus satu komando melalui dinas pertanian setempat untuk melihat secara langsung apakah kinerja Brigade sudah sesuai, jika sesuai maka pemerintah pastinya akan memperhatikan,tutur ibu kadis
Selanjutnya dalam arahan Ka BPPSDMP Kementan dalam mengatakan bahwa Merauke terdapat 214 brigade pangan tersebar di beberapa distrik seperti Merauke,Semangga, Tanah Miring, Merauke,Malind, jagebob dan Kurik, sedangkan luasan Oplah (Optimalisasi Lahan) di kabupaten Merauke 40.000 Ha di tahun 2024 dan tahun 2025 perencanaan penambahan Oplah 14.497 Ha yangg sudah di petakan SID (Sistem Informasi Desa) seluas 5.000Ha. Melihat potensi tersebut maka yang awalnya indeks pertanaman padi hanya satu kali maka setelah adanya Oplah seharusnya dipastikan bisa menjadi tiga kali tanam,brigade pangan tidak sendirian,kolaborasinya terbilang banyak dalam bekerja untuk mencapai swasembada pangan dan Merauke lah sebagai lumbung pangan indonesia di ujung timur dan semakin menyala dengan membuktikan bahwa Merauke mampu meningkatkan produksi dan pertanaman padi hingga tiga kali lipat dan jangan meredup namun harus menyala menyala menyala menyala.”Seru Arsanti”
Menteri pertanian menyerukan via kanal YouTube Kementan bahwa apabila Oplah gagal maka kita akan ekspor beras,jadi kita harus mendorong bersama sama berusahatani dan segera olah,tanam,panen dan capai IP 300, sedangkan MT I mulai Oktober hingga Desember 2024. Brigade pangan segera turun lapang dan tanam, upayakan tanam ketiga tidak melewati Oktober atau November 2024, 2024 ,disini ada pendamping yang siap sedia mengkawal segala administrasi brigade dan sudah dilengkapi tenaga tandem seperti penyuluh dan Babinsa, jadi kita jalan saja dulu sesuai amunisi alsintan yang tersedia. selain itu pemerintah dalam hal ini menyediakan pinjaman khususnya Merauke sebanyak 40 milyar untuk digunakan petani maupun brigade yang ingin memanfaatkan dana pinjaman lunak , kami berharap untuk memanfaatkan KUR ini baik dalam individu , kelompok atau brigade pangan dengan bunga 3 persen. Jika anggota BP sudah menerima KUR ini maka akan di konversi, jadi kita harapkan aturan dari Menteri ekonomi skema pengembangan usaha nya saat ini ada yang menikmati KUR dan bisa di top up Jika angsurannya lancar.
Sedangkan Untuk Gapoktan kedepannya jadi pengecer pupuk subsidi , terkait penyaluran pupuk untuk Gapoktan diberi kesempatan untuk jadi distributor atau pengecer , namun ada syarat dan jika berkeinginan di lengkapi badan usaha seperti koperasi PT maupun CV, dan tentunya memiliki truk,gudang, karena harus kontrak kerja sama dengan pupuk Indonesia.”Ungkap Arsanti”