Logo Taninews.com - media informasi dan hobi pertanian

Mengenal talas unggul Indonesia: Talas Beneng

 Admin Satu  Penulis   Karawang   21/03/2022  diubah:3/08/2023 at 13:56     Direktori   

Mengenal talas unggul Indonesia: Talas Beneng
Umbi Talas Beneng. Foto: ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id

Orang menyebutnya talas Beneng berasal dari karakteristik umbinya, “beneur” (besar) dan “koneng” (kuning), yaitu talas yang besar dan kuning. Talas atau lebih tepatnya keladi karena dari genus Xanthosoma ini banyak dibudidayakan di Kabupaten Pandeglang, Banten. Talas Beneng mempunyai keunggulan dalam ukuran umbi yang besar, bahkan bisa mencapai 50kg per pohon.

Talas Beneng awalnya merupakan tanaman liar dari Gunung Karang, Pandeglang, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber alternatif pengganti nasi ketika menunggu masa panen tiba/paceklik.

Sumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten menyebutkan, talas beneng ini mulai dikenal dan mendapatkan perhatian pertama kali oleh masyarakat Kampung Cinyurup Desa Juhut, Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang. Awalnya masyarakat mengenal tanaman ini sebagai Talas Balitung yang dimanfaatkan untuk dikonsumsi sebagai pengganti nasi pada saat musim paceklik.

Talas beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) merupakan varietas unggul nasional asal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 981/KH.540/C/10/2020, tanggal 13 Oktober 2020 tentang Pelepasan Calon Varietas Talas Beneng sebagai Varietas Unggul dengan nama Beneng.

Talas beneng merupakan potensi alternatif pengganti atau pelengkap sumber karbohidrat selain nasi, jagung, singkong, atau terigu. Di masa depan kita membutuhkan alternatif sumber makanan lain selain padi. Talas Beneng potensial menjadi sumber alternatif karbohidrat karena hasilnya besar dan perawatannya lebih mudah.

Di Kabupaten Pandeglang, Talas Beneng mulai dikembangkan sejak 2015 karena adanya permintaan dalam bentuk umbi segar dan olahan/tepung. Talas beneng dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, serta berbagai produk olahan makanan, seperti, keripik, kue, dan bahan dasar makanan lainnya

Di desa-desa, talas biasanya tidak ditanam khusus, tapi hanya sebagai sambilan. banyak yang ditanam dipinggir sawah, di kebun, didiamkan tumbuh sendiri, dan dipanen kalau sudah besar. Tapi sekarang orang mulai banyak yang membudidayakan talas beneng karena permintaan ekspor yang besar untk daun, batang, umbi untuk kebutuhan industri.

Kasifikasi Talas Beneng
Menurut Prana dan Kuswara (2002) dalam Marliana (2011), klasifikasi Talas Beneng adalah:

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
kelas Monocotyledonae
ordo Arales
Genus Xanthosoma
Spesies Xanthosoma undipes K.Koch.

Kandungan Nustrisi Talas Beneng
Dari hasil penelitian didapatkan kandungan nutrisi Talas beneng memiliki kadar protein 6,29%, karbohidrat 84,88%, lemak 1,12%, pati 75,62%, dan kalori sebesar 374,69 kkal (Tuti Rostianti dkk, 2018).

Konsumsi Talas Beneng
Talas beneg bisa dikonsumsi umbinya dengan direbus, digoreng, atau diuat menjadi olahan seperti brownies, mie, roti, dll. Talas beneng seperti juga talas lainnya, mempunyai kandungan asam oksalat yang tidak bisa diserap tubuh. kandungan oksalat membuat talas ada rasa gatal. Selain gatal, kandungan oksalat yang tinggi bisa mengganggu fungsi ginjal kalau dikonsumsi dalam jangka panjang. Untuk menurunkan kadar oksalat dalam talas bisa melakukan dengan peredaman air garam atau perendaman air biasa selama 24 jam.

Potensi Talas Beneng
Salah satu bagian talas beneng yang bisa diekspor adalah daun, dengan tujuan ekspor daun talas adalah Australia. Di sana daun talas digunakan sebagai subtitusi tembakau karena bebas nikotin. Selain daun, batang talas beneng juga bisa diekspor, negara tujuan ekspor batang talas beneng salah satunya adalah Belanda. Sementara umbi talas diekspor ke India dan Turki, kemudian tepung talas diekspor ke Malaysia.

Permintaan ekspor daun talas, umbi talas, dan batang talas tiap tahun terus meningkat, sehingga talas beneng sangat menjanjikan sebagai tanaman pertanian yang menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Daun talas beneng
Daun Talas Beneng. Foto: ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id

Saat ini talas beneng sudah banyak di tanam di berbagai tempat di Indonesia, di Jawa Barat Pandeglang sendiri sebagai tempat asal, Bogor, Bandung, Kuningan; kemudian di Jawa Tengah di Wonosobo, Banjarnegara, kemudian di Jawa Timur di Trenggalek, Lumajang, Bojonegoro, Jombang; Bali; Lombok Utara; kemudian di Sumatera talas beneng di tanam di Tanggamus Lampung, Tebing Tinggi, Rokan Hilir, Toba, bengkulu, dan Tapanuli Selatan.

Talas Beneng sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selain sebagai sumber makanan masa depan, saat ini Talas Beneng sudah menjadi komoditi ekspor yang menjanjikan untuk industri. Ini merupakan peluang bagi para petani di seluruh Indonesia untuk mengembangkan Talas Beneng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profile

foto user
Admin Satu
 Penulis   Karawang

Ini adalah administrator satu. Bertanggungjawab menangani pengaturan website seperti mengunggah artikel, memperbaiki tampilan, menambah fungsi, mengubah role anggota, dll.

Lihat Profil
Belum menjadi anggota?
Daftar di sini

Tulisan dari Admin Satu


Terkait

Produksi Jeruk Keprok Indonesia tahun 2021
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Produksi Jeruk Keprok Indonesia tahun 2021


  5/10/2022   Data 
Produksi cabai rawit nasional tahun 2022
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Produksi cabai rawit nasional tahun 2022


  6/11/2023   Data 
Produksi Rambutan Indonesia tahun 2020
 Admin Satu  Penulis   Karawang

Produksi Rambutan Indonesia tahun 2020


  27/09/2022   Data  2