Talas beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) atau bisa juga disebut keladi, merupakan varietas unggul nasional asal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Talas Beneng ditetapkan varietas talas unggul berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 981/KH.540/C/10/2020, tanggal 13 Oktober 2020 tentang Pelepasan Calon Varietas Talas Beneng sebagai Varietas Unggul dengan nama Beneng.
Talas beneng berpotensi menjadi sumber pangan alternatif masa depan pengganti nasi. Keunggulan talas beneng ada pada umbinya yang besar, sehingga masyarakat lokal menyebutnya Beneng: “beneur” yang artinya besar, dan “koneng” artinya kuning yang merujuk ke warna umbi yang agak putih kekuningan.
Menurut buku Jukni Juknis Budidaya dan Pengolahan Talas varietas Beneng yang diterbitkan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Banten, Budidaya talas beneng membutuhkan daerah dengan iklim basah, suhu udara berkisar antara 27-30,7 °C dengan suhu harian rata-rata 27,9 °C, kelembaban udara rata-rata 60-80 %, dan curah hujan ideal untuk pertumbuhannya berkisar 2500-2800 mm/th.
Talas beneng cocok ditanam sebagai tanaman sela dikebun atau pekarangan. Talas beneng tidak membutuhkan penyinaran matahari yang penuh sepanjang hari, untuk tumbuh optimal talas beneng hanya membutuhkan penyinaran 50-60% per hari.
Talas beneng bisa dipanen pada umur 8-12 bulan, jadi tentukan waktu tanam agar kebutuhan air tanaman bisa diperkirakan. Talas beneng membutuhkan air (tidak kekeringan) terutama pada masa pertumbuhan. Jadi bulan oktober – November yang banyak curah hujannya bisa sebagai masa tanam awal talas beneng
Penyiapan Bibit
Talas beneng bisa diperbanyak dengan cara vegetatif dengan memperbanyak anakannya. Sumber anakan ini bisa menggunakan mahkota, umbi batang, dan umbi mini/umbi anak. Tunas mahkota berasal dari ujung umbi batang yang menjadi pokok tunas bagi tanaman talas beneng. yaitu tanaman talas beneng yang diambil umbi batangnya disisakan tunas dan pelepahnya. Sementara umbi anak adalah umbi-umbi yang muncul dari umbi batang. Umbi batang merupakan umbi utama.
Tunas talas. Foto:taninews.com
Bibit dari tunas mahkota dapat ditanam langsung. Sementara untuk bibit talas beneng dari umbi batang dan umbi anak harus ditumbuhkan dulu, baru bisa ditanam. Cara membuat bibit talas beneng dari umbi batang bisa dengan mencacah menjadi beberapa bagian dengan melihat calon mata tunas, satu cacahan bisa diambil beberapa mata tunas, kemudian tanam dalam polibag, setelah keluar 2-3 daun dengan tinggi 20-30cm bibit siap ditanam di lahan.
Penyiapan lahan
Tanaman Talas Beneng dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan kontur datar hingga bergelombang. Jenis tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini adalah jenis tanah Latosol dengan tekstur liat berpasir dengan kandungan bahan organic yang tinggi serta memiliki mikro organisme tanah yang cukup
Talas beneng menyimpan cadangan makan pada umbi, jadi untuk pertumbuhan yang optimal, talas beneng membutuhkan tanah yang gembur. Mencangkul tanah akan menggemburkan tanah. Beri pupuk kandang, kompos atau bokashi. Pemberian pupuk kandang akan menambah mikroorganisme pengurai yang menjadikan tanah berongga sehingga lebih gembur. Bisa juga ditambah jerami atau sisa tanaman pertanian lain yang begitu terurai akan menjadi sumber makanan bagi tanaman, juga menggemburkan tanah.
Untuk menanam talas beneng perlu membuat lubang tanam agar nanti umbi bisa membesar dengan lebh leluasa. Buat lubang berukuran 50x50cm dengan jarak 1-1,5m. Tambahkan pupuk kandnag atau kompos sebanyak 1kg per lubang. Dengan jarak 1-1,5m, untuk 1ha lahan membutuhkan 8000-10000 bibit.
Pemeliharaan
Perawatan yang dilakukan tidak terlalu banyak, juga pemupukan. Tanah yang sudah diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang sudah cukup. Perawatan yang perlu dilakukan adalah penyiangan dari gulma atau tanaman penggangu, penyiaram kalau musim kemarau, dan perbaikan drainasi kalau musim penghujan.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa hama yang menyerang talas beneng adalah Ulat Grayak (Spodoptera litura), ulat Agrius convolvuli dan wereng talas/ taro plathopper (Tarophagus proserpina dan tarophagus colocasiae). Kemudian ada juga yang menyerang akar/umbinya yaitu dari kelompok cendawan seperti Fusarium sp, Acremonium sp. dan Aureobasidium sp. (Khastini, 2018).
Sementara Rusbana et al (2016) menyebutkan terdapat dua penyakit yang ditemukan pada budidaya tanaman talas beneng, yaitu penyakit hawar daun yang disebabkan oleh Phytopthora colocasiae dan penyakit embun jelaga yang disebabkan oleh Capnodium sp
Untuk pengendalaian hama bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida alami atau kimia, atau dengan cara manual yaitu membuang telur atau ulat dengan tangan.
Budidaya talas beneng sebenarnya relatif aman dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Apalagi kalau penanaman talas beneng sebagai tanaman sela, atau tumpang sari dengan tanaman lain, menjadikan tanaman menjadi beragam sehingga hama dan penyakit tidak berfokus menyerang tanaman tertentu, sehingga lebih aman.
Pemanenan talas beneng
Ada tiga bagian talas beneng yang bisa dipanen: daun, umbi batang, dan umbi mini. Daun Talas Beneng merupakan bahan baku untuk menghasilkan produk daun rajangan kering sebagai bahan baku industri rokok herbal non tembakau. Sementara umbi untuk dikonsumsi langsung, dibuat tepung talas, atau untuk benih talas penanaman berikutnya.
Pemanenan daun dilakukan pada tanaman yang telah berumur 4 – 5 bulan dengan memanen daun yang telah membuka sempurna. Sisakan daun pada tanaman sebanyak 2-3 daun untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Sementara umbi talas bisa dipanen pada umur 8-12 bulan. Pemanenan umbi bisa dilakukan dengan cangkul, dengan menggali batang sampai umbi paling dasar agar umbi bisa utuh.
Penyimpanan
Untuk penyimpanan umbi harus dijaga tempat tetap kering agar umbi tidak tumbuh, bersihkan umbi dari tanah. Lalu umbi bisa dijual ke pasar dengan dimasukkan ke dalam karung.
Demikian budidaya talas beneng dari penyiapan bibit samai pemanenan. Talas beneng berpeluang menjadi komoditas ekspor unggulan di masa depan. Selain itu juga bisa menjadi sumber pangan karbohdrat pengganti nasi.
Sumber:
Juknis Budidaya dan Pengolahan Talas varietas Beneng
Diterbitkan oleh:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
2021