Jambu biji (Psidium Guajava) merupakan buah yang populer di Indonesia. Jambu biji kaya akan vitamin C yang lebih tinggi dari kandungan vitamin C pada buah jeruk. Konsumsi jambu biji ada yang dimakan langsung, dibuat rujak, lotis, asinan buah, atau dibuat jus jambu biji.
Kandungan vitamin C ini sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin C yang juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal virus, sehingga sangat baik untuk mencegah penyakit seperti pilek, flu, dan Covid 19. Selain itu jus jambu biji merah banyak digunakan masyarakat dalam membantu penyembuhan pasien demam berdarah untuk meningkatkan kadar trombosit darah. Daun jambu biji muda juga dipercaya orang untuk mengobati BAB encer akibat diare.
Jambu biji ada dua jenis, jambu biji putih dan jambu biji merah. Mengutip situs balitbu.litbang.pertanian.go.id, berdasarkan warna daging buah, jambu biji digolongkan menjadi dua yaitu jambu biji dengan daging buah putih dan jambu biji dengan daging buah merah. Jambu biji merah mengandung karotenoid yang disebut lycopen. Lycopen dianggap sebagai penyebab warna merah pada daging buah jambu biji. Pigmen ini selain menyebabkan buah menjadi menarik, juga berfungsi sebagai antioksidan dan anti karsinogen untuk mencegah kanker prostat dan permasalahan kulit (Prabhu, 2010).
Jambu biji putih biasanya renyah seperti buah pear sementara jambu biji merah lebih lunak dan dibuat jus buah. Kemudian ada jambu biji yang berbihi banyak, ada jambu biji yang tidak/sedikit berbiji. Aneh, jambu biji yang tidak berbiji.
Jambu biji sekarang sudah banyak dibudidayakan secara komersil dan menjanjikan keuntungan yang besar. Dengan perawatan yang baik, jambu biji bisa berbuah sepajang tahun sehingga berpeluang menjadi penghasilan rutin untuk penanamnya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi jambu biji nasional Indonesia tahun 2020 berjumlah 396.269ton. Dari jumlah itu Jawa Tengah menjadi penghasil jambu biji terbesar di Indonesia dengan 105.639ton, disusul Jawa Timur dengan 90.846ton, dan Jawa Barat dengan 79.434ton.
Di Jawa Tengah, penghasil jambu biji terbesar adalah kabupaten Kendal dengan produksi 23.719,5ton; Banjarnegara 12.626,2ton; Wonosobo 8.596,4ton;
Ingin menanam jambu biji? Berikut ini daftar 6 varietas jambu biji unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
1. Jambu pasar minggu
Juga sering disebut sebagai jambu Tanjung Barat atau jambu lokal. jenis ini merupakan hasil seleksi kultivar jambu biji kebun rakyat pada 1920-1930. Bobot buah 150 gram. Kulit buah tipis berwarna hijau kekuningan saat masak.
2. Jambu Bangkok
Jambu biji bangkok mulai populer pada tahun 1980, dan berasal dari Bangkok, Thailand. Daging buah tebal, berwama putih, bijinya sedikit. Jambu bangkok bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat rujak, maupun dibikin jus jambu biji.
3. Jambu Getas Merah
Jambu biji merah getas adalah jambu biji hasil temuan lembaga Penelitian Getas, Salatiga Jawa Tengah pada tahun 1980. Jambu biji getas merah merupakan varietas jambu biji hasil persilangan antara jambu biji pasar minggu yang berdaging merah dengan jambu biji bangkok (Mahfiatus et al., 2015).
Jambu getas merah mempunyai keunggulan pada daging buah yang tebal, rasa yang manis dan aroma yang harum dan segar. Kemudian dapat berbuah sepanjang tahun dan mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi. Ukuran buah jambu getas merah bisa mencapai 400 gram/buah. Dengan keunggulan tersebut, jambu getas merah bisa menjadi pilihan bagi para petani, penghobi yang mau menanam jambu biji.
4. Jambu Kristal
Jambu kristal merupakan jambu yang sangat populer karena rasa renyah seperti buah pear, biji yang sedikit dan manis.
Mengutip situs rimbakita.com, jambu kristal pertama kali ditemukan di distrik Kao Shiung, Taiwan pada tahun 1991. Jambu kristal masih keturunan dari mutasi jenis jambu Muangthai Pak. Jambu kristal mulai masuk dan di budidayakan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Sedangkan lembaga yang pertama kali mengembangkan jambu unggalan ini adalah Institut Pertanian Bogor (IPB).
Saat ini dikenal dua jenis jambu kristal, jambu kristal putih dan jambu kristal merah.
Salah satu Jambu kristal unggul berasal dari pesisir selatan kabupaten Purworejo, yaitu dari Desa Munggangsari, Pasaranom, Ukirsari, ketawangrejo dan Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo yang merupakan sentra jambu kristal.
5. Jambu Mutiara
Jambu mutiara atau sering disebut sebagai jambu mutiara karawang pertama kali ditemukan di daerah Karawang, Jawa Barat. Jambu mutiara mempunyai keunggulan berupa daging buah berwarna putih yang tebal dan renyah, biji lebih sedikit, dan manis. Jambu mutiara mempunyai biji yang lebih sedikit dan lebih manis dari jambu kristal.
Sejarahnya, bibit jambu biji mutiara didatangkan langsung dari Thailand oleh Narin Wabata Anurak, penangkar dan pembibit buah asal Thailand yang lama menetap di Karawang. Jambu mutiara ternyata berhasil tumbuh subur dan berbuah di Karawang, akhirnya jambu mutiara dikenalkan kepada petani setempat pada tahun 2009.
6. Jambu Biji Piraweh Ampalu
Merupakan jambu biji merah yang berasal dari kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Pendaftaran Jambu Biji Piraweh Ampalu sebagai varietas Hortikultura dilakukan pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terbit tanda daftar dengan nama jambu biji Piraweh Ampalu (SK. Mentan No. 007/Kpts/SR.120/ D.2.7/1/2015.
Bobot buah jambu biji Piraweh Ampalu 265 – 420 g, hasil hasil 250-280 Kg/Pohon/Tahun.
Pemulia/peneliti :
Ir. Ni Luh Putu Indriyani, MP., Ir. Sri Hadiati, MP. , Dr. Catur Hermanto , Dr. Ir. Mizu Istianto, Ir. Ali Amran, MP., Yurisman, SP. MM., Ir. H. Zachrizal, MM. Ir. Erman, Salmiati, SP. MM., Ir. Abrar Hamdy, Ermawati, Zulkifli. Kerjasama dengan: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Padang Pariaman dan BPSB Sumbar.
Itulah jenis-jenis jambu biji yang bisa menjadi pertimbangan bagi para petani yang ingin menaman jambu biji. Jambu biji digemari untuk dikonsumsi langsung, dibuat jus maupun sektor indutsri sebagai bahan pembuat sirup. Jadi, menanam jambu biji mudah terserap oleh pasar dan sangat menguntungkan.
One thought on “6 Varietas Jambu Biji unggul di Indonesia”