Indonesia kaya akan tanaman penghasil kayu hutan. Hasil kayu ini menjadi bahan furniture, bahan bangunan, dan industri. Indonesia juga kaya akan tanaman kehutanan penghasil kayu yang bisa dibudidayakan oleh petani.
Tanaman kayu ini lebih cepat panen sehingga lebih cepat menhasilkan.
1. Sengon (Albizia chinensis)
Sengon atau albasia sudah banyak dibudidayakan orang. Kemampuan tumbuhnya yang cepat menjadi daya tarik bagi petani untuk menanamnya. Sengon bisa digunakan sebagai bahan bangunan seperti sebagai balok, reng, atau sebagai papan cor.
Kelebihan sengon sebagai bahan bangunan antara lain tahan hama, ringan, mudah dibentuk/dikerjakan. Kayu sengon albasia yang tua bisa dipakai sebagai bahan bangunan seperti usuk atau reng, sementara yang muda bisa digunakan sebagai papan cor.
Kayu sengon mempunyai densitas 320–640 kg/m³ pada kadar air 15%. Kayu terasnya kuning mengkilap sampai cokelat-merah-gading; kekuatan dan keawetannya digolongkan ke dalam kelas kuat III–IV dan kelas awet III–IV. (wikipedia)
Kekurangannya, kayu sengon tidak tahan kelembaban. Misalnya kalau digunakan sebagai balok reng kemudian ada kebocoran atap dan terkena air hujan maka kayu akan mudah rapuh. Jadi, sengon cocok untuk kayu yang terlindung dari air.
Sengon juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung untuk tanaman perkebunan seperti teh dan kopi. Selain itu, sengon juga bisa menjadi tanaman penyubur, karena akarnya mengikat unsur Nitrogen (N).
2. Kayu Jabon
3. Kayu Angsana
4. Kayu Akasia
5. Kayu Mahoni
6. Kayu Johar
7. Kayu Jati