Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan salah satu tanaman leguminosa yang bisa menjadi alternatif hijauan pakan ternak ruminansia. Bunga telang mudah dibudidayakan, tahan kekeringan, berproduksi sepanjang tahun dan mempunyai kandungan protein yang tinggi.
Tanaman telang berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropis sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Salah satu masalah dalam memeliharan hewan ternak (kambing, domba, sapi) adalah ketersediaan pakan sepanjang waktu, baik musim penghujan maupun kemarau. Di musim hujan biasanya banyak hijauan dan rumput yang tumbuh, sehingga peternak tidak kesulitan mendapatkan pakan. Sementara di musim kemarau, rumput susah tumbuh sehingga dibutuhkan pakan alternatif yang bisa tumbuh sepanjang tahun.
Tanaman telang bisa menjadi pakan ternak aternatif bagi ternak ruminansia karena disukai oleh ternak, mempunyai kandungan protein tinggi, dan mudah dibudidayakan. Daun tanaman telang mengandung protein berkisar antara 18-25%, sedangkan campuran batang dan daun (tanaman) mengandung protein 9-15%.
Kandungan tertinggi protein ada dalam bijinya, tetapi mengandung anti nutrisi sehingga tidak baik diberikan ke hewan.
Tingginya kandungan protein menjadikan tanaman telang sering dijuluki sebagai alfalfa tropis, sering disebut pula sebagai bank protein yang dapat tumbuh dengan biaya produksi yang rendah (Cook et al. 2005).
Tanaman telang bisa dipanen dan berbiji pada usia 42 hari. Produksi hijauan per panen (umur panen 42 hari) adalah 25-29 ton BK/ha dengan produksi biji sebesar 2,2 ton/ha. Masa panen yang cepat bisa menjadi alternatif bagi peternak untuk menyediakan pakan hijauan berprotein tinggi bagi hewan ternaknya.
Biji tanaman telang bisa tumbuh dengan mudah tanpa perlakuan khusus. Ini berbeda dengan biji tanaman Indigofera sp, yang membutuhkan perlakukan seperti perendaman 24 jam, perendaman air panas, atau penambahan ZPT agar bisa tumbuh dengan optimal.
Tanaman telang bisa diberikan ke ternak sebagai hijauan segar, dibuat silase, maupun dikringkan (hay).
Daun telang juga bisa menjadi tambahan makanan bagi ternak unggas seperti ayam, bebek, maupun itik. Untuk pakan unggas, daun telang bisa dikeringkan dan dijadikan bubuk. Dengan cara ini daun telang menjadi mudah dicerna oleh unggas.
Kekurangan tanaman telang adalah biomassa yang lebih rendah dibanding indigofera sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas untuk memberi pakan yang cukup bagi ternak.
Bagi anda kesulitan menanam indigofera, kaliandra, atau gamal, anda bisa memilih tanaman telang sebagai alternatif pakan berkualitas tinggi sebagai pakan ternak ruminansia.