Teknologi Jajar Legowo super (Jarwo Super) adalah budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar legowo 2:1 disertai dengan komponen Teknologi Budidaya.
Komponen Teknologi
- Penggunaan Benih bermutu dari VUB potensi hasil tinggi
- Pemberian biodekomposer sebelum pengolahan tanah
- Aplikasi pupuk Hayati dan pemupukan bderimbang
- Pengendalian organisme penggangu tanaman
- Penggunaan Alat Mesin Pertanian
Varietas Unggul dan Benih Bermutu
Varietas unggul yang digunakan adalah memiliki potensi hasil tinggi.
Kementerian pertanian telah melepas ratusan varietas unggul padi sehingga petani dapat leluasa memilih varietas yang sesuai teknik budidaya dan kondisi lingkungan setempat.
Pengunaan benih bersertifikat atau benih dengan vigor tinggi menghasilkan bibit yang sehat dengan perkaran lebih banyak,sehingga pertumbuban tanaman lebih cepat dan merata.
Pemberian Dekomposer sebelum pengolahan tanah
Biodekoposer adalah komponen teknologi perombak bahan organik.
Aplikasi biodekomposer mempercepat residu organik tanah dan membantu meningkatkan ketersediaan hara NPK di tanah,sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan dan menekan pekembangan penyakit tular tanah.
Aplikasi Pupuk Hayati
Pupuk Hayati adalah pupuk berbasis mikroba non- patogrnik yang dapat menghasilkan fitohormon (zat pemacu tumbuh tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah.
Pupuk hayati hanya dapat diaplikasikan sekali, yakni pada saat benih akan disemai dengan cara perlakuan benih (seed treatment).
Tonton Juga Pembuatan Pupuk Organik : https://www.youtube.com/watch?v=P9bdxXcJoGw
Pengendali Organisme Penggangu Tanaman (OPT)
Komponen Pengendalian hama dan Penyakit tanaman padi adalah :
- Tanam serempak dan pergiliran varietas,
- Penggunaan varietas berpotensi hasil tinggi dan tahan hama penyakit seperti inpari 30 sub ciherang 1, inpari 32 HDB, dan inpari 33,
- Mempertahankan keberadaan musuh alami di lingkungan setempat,
- Pemanfaatan populasi hama atau serangan penyakit secara rutin,
- Pengendalian hama wereng sedini mungkin,
- Penggunaaan pupuk N sesuai anjuran,
- Pengendalian dengan insektisida secara tepat (dosisi,sasaran,waktu,cara dan bahan aktif),
- Sanitasi lingkungan
- Lampu perangkap (light Trap)
- Pestisida nabati, dan
- Pengendalian hama tikus.
Penggunaan insektisida kimia adalah cara terakhir jika komponen pengedalian lain tidak mampu mengendalikan hama penyaki.
Penggunaan Alat Mesin Pertanian
Penggunaan alat mesin pertanian terutama saat tanam dan panen. Saat tanam menggunakan Indo Jarwo Transplanter yang didesain untuk sistem jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 25cm x 12,5 cm x 50 cm.
Saat panen menggunakan alat dan mesin panen seperti stripper, reaper dan combine harvester. Penggunaan combine harvester menekan kehilangan hasil gabah kurang dari 2%. Sementara kehilangan hasil jika dipanen secara manual rata-rata 10% (BB Padi,2014).
Informasi selengkapnya dapat diakses pada laman repository.pertanian.go.id