Potensi panen padi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sepanjang Januari – April 2022 adalah 928. 31 ribu ton gabah kering giling (GKG), ini meningkat dari waktu waktu yang sama tahun 2021 yaitu 818,92 ton GKG.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Wahyudin (Selasa, 1/3/2022) menyatakan, kenaikan ini karena kenaikan luas lahan panen padi. Data luas panen padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 177,74 ribu hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 22,32 ribu hektar (14,36 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari-April 2021 yang sebesar 155,42 hektar.
Produksi Padi di NTB sepanjang Januari hingga Desember 2021 mencapai sekitar 1,42 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 102,37 ribu ton GKG (7,77 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 1,32 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi di NTB tahun 2021 terjadi pada Bulan April, yaitu sebesar 458,90 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Bulan Desember, yaitu sebesar 28,31 ribu ton GKG.
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Lombok Tengah, Sumbawa, dan Lombok Timur. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah ialah Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima.
Sementara pada Januari 2022, produksi padi diperkirakan sebesar 27,63 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2022 mencapai 900,68 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 928,31 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 109,39 ribu ton GKG (13,36 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 818,92 ribu ton GKG.
sumber: www.suarantb.com