Tanaman hias merupakan salah satu komoditas yang malah menggeliat ditengah pandemi Covid-19 ini. Terlebih penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah di indonesia. Menyebabkan masyarakat harus menghabiskan banyak waktu di rumah. Hal ini lah yang mendorong masyarakat untuk mengisi waktu luang selama di rumah, salah satunya dengan berkebun.
Aktivitas berkebun mendorong masyarakat untuk mengeluarkan koceknya demi mendapatkan tanaman hias dambaan. Meski tidak bisa mengunjungi langsung stand tanaman, dengan semakin majunya teknologi memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi pembelian tanaman hias melalui internet. teknologi e-commerce dan media sosial menjadi jembatan para petani, pedagang dan penghobi tanaman hias.
Selain itu juga beberapa publik figur getol memamerkan tanaman hias koleksinya via media sosial, sebut saja Soimah, Irfan Hakim hingga Titi Kamal.
Faktor-faktor tersebut menjadikan pamor tanaman hias semakin melambung di masa pandemi.
Kesempatan ini diambil oleh banyak petani, penghobi hingga kolektor untuk terus mengeruk cuan. dengan menghasilkan jenis-jenis baru melalui perkawinan silang hingga mendatangkan jenis baru dari luar negeri, mereka terus melepas jenis baru ke pasaran. Hal ini membuat pasar tanaman hias selalu ramai oleh produk baru.
Pasar pun terbuka semakin lebar dengan semakin dimudahkannya keran ekspor oleh kementerian pertanian indonesia. Perijinan dan dokumen yang semula diproses berhari-hari kini dilakukan secara online hingga petugas karantina langsung datang ke lokasi petani.
Kemudahan tersebut menyebabkan munculnya para eksportir baru yang tentunya berdampak positif bagi petani tanaman hias di daerah.
Salah satu petani dan eksportir tanaman hias yang terbilang sukses di masa pandemi adalah Iwan Petani tanaman hias Ciapus, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dilansir dari Trubus-online.co.id iwan mampu meraup omzet puluhan juta rupiah dari penjualan tanaman hias tiap bulannya hanya dari penjualan domestik. Belum setiap penjualan ekspor iwan rata-rata menjual minimal 7 juta per transaksi.
bukan semu atau tren sementara, tanaman hias hingga tahun kedua sejak pandemi masih memiliki potensi menjanjikan. Hal ini bisa dilihat dari semakin merebaknya pasar-pasar tanaman hias di media sosial, semakin banyaknya varian tanaman hias hingga potensi ekspor yang terus digenjot oleh pemerintah melalui kementerian pertanian (AF/TN).
