Gembili (Dioscorea esculenta L., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) merupakan tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di pasar. Gembili masuk dalam spesies Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill. Gembili disebut juga Lesser yam, Chinese yam, Asiatic yam. Nama Lokal gembili adalah ubi aung (Jawa Barat), ubi gembili (Jawa Tengah), kombili (Ambon). Varietas gembili meliputi: gembili gajah, teropong, legi srewot, Wulun, gembolo (Dioscorea bulbifera), suku gadung atau Dioscoreaceae.
Klasifikasi Ilmiah Gembili
- Kerajaan : Plantae
- Devisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Ordo : Dioscoreales
- Famili : Dioscoreaeceae
- Genus : Dioscorea
- Spesies : D. eculenta
Nama Binomial Dioscorea Esculenta
Budidaya Gembili
Tinggi Tempat | : | 0 – 900 m dpl |
Suhu Ideal | : | 22.7 C0 |
Sinar Matahari | : | Maksimal 40 % |
Kelembaban (RH) | : | 40% |
Curah Hujan | : | 875 – 1.750 mm/thn |
Tanah | : | Gembur / Subur |
pH | : | 5,5 – 6,5 |
Gembili Merupakan salah satu tanaman ada yang di budayakan di Papua.
BIBIT
Bibit diperbanyak dengan umbi yang bertunas minimal 2 buah tunas atau dengan stek batang. Penanaman yang baik pada saat musim hujan bulan Oktober-Februari.
Penanaman gembili
Cara menanam Gembili dilakukan seperti budidaya ubi jalar, yakni di atas guludan. Benih gembili berupa umbi yang ukurannya sedang atau kecil. Benih ini merupakan hasil panen yang baru saja dilakukan. Biasanya petani akan menyimpan umbi ini di tempat sejuk dan terhindar dari panas matahari langsung.
Menjelang musim penghujan biasanya umbi gembili ini akan mulai memunculkan tunas. Pada waktu hujan turun dan guludan sudah siap, umbipun bisa segera ditanam.
Cara penanamannya dengan menugal puncak guludan hingga membentuk lubang. Ke dalam lubang inilah dimasukkan benih berupa umbi yang telah menampakkan tunas.
Lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah. Dalam waktu 1 minggu sd. 10 hari, tanaman gembili akan menyembul dari lubang tanam.
Pada saat itulah petani telah menyiapkan ajir berupa belahan bambu atau ranting-ranting kayu sepanjang 3 meter.
Biasanya ajir ini dipasang miring ke arah samping hingga bersama ajir pada guludan di sebelahnya, akan membentuk segitiga.
Pengolahan Tanah
Tanah diolah lalu dibuat bedengan atau guludan. Pada bedengan jarak tanam adalah 90×130 cm, sedangkan pada guludan jarak tanam adalah 90×90 cm. Jika penanaman secara monokultur maka jarak tanam 100 cm x 50 cm.
Penanaman
Umbi yang bertunas ditanam sedalam 5 cm kemudian ditutup tanah Selain itu lakukan pemulsaan dengan menggunakan jerami atau frumput kering agar membantu keberhasilan pemupukan.
Pemupukan
Pemberian pupuk K2O sebanyak 100 kg/ha dan P2O5 sebanyak 125 kg/ha diberikan pada saat tanam. 3 bulan berikutnya diberikan pupuk Amonium Sulfat sebanyak 50 kg/ha
Pemeliharaan
Pertanaman harus diairi secara teratur, minimal seminggu sekali. Pengendalian gulma dengan pemulsaan menggunakan jerami atau rumput kering. Pengendalian nematoda yang sering menyerang akar dapat digunakan nematisida
Hama
Hama pada umumnya yang menyerang adalah Kutu daun, Ulat Lompat dan Uret.
Penyakit
Penyakit yang biasa di peroleh pada gembili adalah Busuk Daun, busuk umbi dan penyakit fisiologi
Pengendalian Hama dan Penyakit
Cara Preventif
Merupakan tindakan atau perlindungan tanaman dengan cara penanaman jenis varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit dan penyemprotan pestisida secara berkala dan teratur.
Cara biologis
Dengan menyebarkan atau memelihara kelestarian hewan yang menjadi predator atau musuh alami hama ke areal pertanaman yang terserang.
Cara mekanis
Dengan pembunuhan hama secara langsung dengan memangkas bagian tanaman yang menjadi sarang telur yang telah terinfeksi oleh penyakit.
Cara kimiawi
Memberantas dengan menggunakan bahan-bahan kimia beracun, seperti insektisida, nematisida, fungisida.
Panen
Tanaman umbi gembili sudah cukup tua pada saat tanaman berumur 6-9 bulan atau maksimal 11 bulan sehingga umbi gembili tersebut sudah siap untuk dipanen dan selanjutnya dapat digunakan oleh konsumen.
Penanganan panen
Penangananan pasca panen bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat serangan hama atau penyakit,gangguan fisiologi, dan gangguan lingkungan yang kurang menguntungkan, untuk itu perlu dilakukan pembersihan dan sortasi.
Manfaat GEMBILI
Pemanfaatan gembili dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan tepung dan pati gembili sebagai bahan substitusi dalam pembuatan produk olahan seperti kue, mi instan, kerupuk dan lain-lain Umbinya dapat juga diekstrak menjadi tepung.
Tepung gembili seratnya halus dan mudah dicerna sehingga bagus digunakan bagi penderita:
- Penyakit pencernaan.
- Parutan kasar umbinya digunakan sebagai tape
- Untuk obat pembengkakan khususnya di kerongkongan
- Untuk tepung umbi maupun tepung pati
- Daun gembili yang mengering dapat menjadi pupuk hijau.
ANEKA PRODUK OLAHAN UMBI GEMBILI
Berbagai produk olahan yang lebih bervariasi serta olahan tersebut bisa langsung dikonsumsi (produk jadi) atau sebagai bahan pangan setengah jadi seperti tepung yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai produk pangan siap konsumsi. Pengolahannya dapat dilakukan petani, industri kecil maupun industri besar, misalnya dibuat tepung, keripik, dimasak kering ataupun gethuk.
Pengolahan Umbi gembili Kering
Umbi gembili dapat diolah menjadi beberapa produk olahan. berikut cara mengolah gembili
- umbi dikupas terlebih dahulu dan pengupasan ini sebaiknya dilakukan setipis mungkin
- umbi yang telah dikupas kemudian diiris-iris baik dengan menggunakan mesin pengiris atau dengan pisau biasa
- irisan dijemur dipanas matahari selama 2–3 hari sampai kering
- sesudah kering kemudian ditumbuk sampai halus menjadi tepung
Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram Gembili dapat dilihat pada tabel berikut:
Cara membuat olahan gembili
Kripik gembili
Bahan
- 1 kg gembili
- Minyak goreng secukupnya
Cara membuat
- Gembili di kupas, di cuci dan dipotong tipis-tipis „„ Jemur atau diamkan dahulu sekitar 2 jam
- Goreng potongan potongan gembili tersebut dalam minyak mendidih sampai kering dan berubah warna
- Beri taburan garam agar menambah rasa gurih
Gethuk gembili
Bahan
- 1 kg gembil
- 2 ons gula merah
- Parutan kelapa secukupnya
- Garam secukupnya
Cara membuat
- Gembili dicuci dan dikukus dengan kulitnya
- Setelah masak dinginkan dahulu dan kemudian dikupas kulitnya
- Tumbuk dengan dibubuhi sedikit garam, padatkan dan kukus kembali
- Gula merah di masak dengan sedikit air sehingga diperoleh cairan yang kental
Cara menyajikan
Gethuk gembili tersebut dipotong kecil dan ditabur parutan kelapa dan cairan gula.
Sumber : Teknologi Budidaya Gembili, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,2013