Muara Tami (12/09). Tim Identifikasi Hasil Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi melakukan identifikasi SIP (Standar Instrumen Pertanian) dengan metode Wawancara. Muaratami merupakan salah satu wilayah di Kota Jayapura,Wilayah Distrik Muara Tami sendiri mempunyai topografi yang bervariasi mulai daratan rendah, pantai sampai dataran berbukit dengan luas wilayah 1.057,62 km2.
Distrik Muara Tami dipilih selain sebagai kota tapal batas yang berbatasan dengan Negara PNG (Papua New Guinea) juga sebagai kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta memiliki potensi pertanian yang sangat besar antara lain padi sawah. Selain itu sejak dahulu Muaratami (Koya Barat) merupakan penghasil beras, jagung dan memasok kebutuhan pangan wilayah, sehingga efisiensi pengumpulan data yang beragam memungkinkan untuk diperoleh dalam waktu singkat.
Metode wawancara dengan indikator kuisioner menjadi pilihan terbaik guna mempercepat proses pengumpulan data,metode ini dapat menggali informasi lebih dalam dan berkualitas,dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi terkini,tidak terbatas hanya pada tingkat pendidikan tertentu dan metode pendekatan ini lebih efektif.
Berdasarkan hasil liputan wawancara yang dilaksanakan oleh tim BSIP Papua di komandoi Koord KSPP Edison Ayakeding, S.ST,M.Si., serta Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Muaratami Yamin Toasa,SP.
Trdapat 10 orang petani menjadi responden dari beberapa kelompok tani yang menjadi pelaku utama juga sebagai pelaku usaha di bidang tanaman pangan khususnya komoditas padi dan jagung. Kegiatan bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Koya Barat.
Keaktifan tim menggali informasi sedetail mungkin mulai dari hulu hingga hilir, baik dari segi cara pengolahan tanah, teknik persemaian, penanaman, penggunaan pupuk, pengendalian hama penyakit hingga pengelolaan pasca panen.
Hasil data responden ini akan dijadikan sebagai salah satu acuan untuk Kota Jayapura dalam Forum Discussion Grup nantinya dan menjadi dasar pengajuan Hasil Standar Instrumen Pertanian di Kota Jayapura.